Oleh karena itu, Senior analis LBP Enterprise, Lucky Bayu Purnomo, menyarankan para investor untuk menghindari terlebih dahulu saham Astra. Pasalnya, kinerja Astra masih dibebani dua anak usahanya.
"Saham Astra hindari dulu, karena PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT United Tractor Tbk (UNTR) jadi penyumbang kerugian terbesar, keduanya memberikan sentimen negatif," kata dia dalam acara MNC Power Breakfast, Rabu (29/4/2015).
Sekadar informasi, nilai aset bersih per saham tercatat sebesar Rp 2.476 pada 31 Maret 2015, meningkat sebesar 5 persen dibandingkan dengan akhir tahun 2014. Secara keseluruhan posisi kas bersih Astra, tidak termasuk anak-anak perusahaan divisi jasa keuangan mencapai Rp 1,3 triliun.
Sedangkan utang bersih, sebesar Rp3,3 triliun pada akhir tahun 2014. Bisnis jasa keuangan mencatat utang bersih sebesar Rp 45,5 triliun, dibandingkan dengan akhir tahun 2014 sebesar Rp 45,9 triliun.
Adapun kontribusi penurunan terbesar pada kuartal I tahun ini berasal dari divisi agribisnis yang mencapai 80 persen, dari Rp625 miliar turun menjadi Rp124 miliar. Sementara itu, di sektor automotif, perseroan mencatatkan penurunan laba bersih sebesar 21 persen dari Rp2,05 triliun menjadi Rp 1,6 triliun.
(Martin Bagya Kertiyasa)