Harga jual itu mendekati kontrak terendah pada Maret 2009. Sementara untuk harga, minyak mentah laut utara Brent turun 20 sen menjadi USD46,90 per barel.
Menyikapi hal ini, Direktur Pengembang PT Pertamina EP Herutama Trikoranto mengatakan, jatuhnya harga minyak dunia menyulitkan para pelaku industri migas.
"Industri migas saat ini sedang alami surut, beberapa pakar meramalkan akan terus turun lagi ke USD30 per barel, tidak menguntungkan industri migas," ungkapnya di Kantor Pertamina EP di Prabumulih, Kamis (20/8/2015).
Herutama bilang, dengan anjloknya harga minyak membuat bisnis Pertamina di tahun 2015 menjadi sulit, termasuk Pertamina EP.