"Tahun 2015 ini adalah tahun yang sulit bagi Pertamina, termasuk PEP Asset 2. Belum lagi dengan tantangan teknis yang dihadapi berupa decline rate yang tinggi sekitar 18 sampai 20 persen dikarenakan mayoritas sumur kami cukup mature," sebutnya.
Kendati demikian, pihaknya mengaku, Pertamina EP tetap komitmen melakukan aktivitas produksi migas, dalam rangka memenuhi kebutuhan energi nasional. Menyiasati anjloknya harga minyak dunia, lanjut dia, Pertamina EP menekan biaya investasi. Hal ini dilakukan sebagai bentuk efisiensi atau menghemat anggaran perusahaan.
"Kita telah melakukan pengurangan- anggaran untuk investasi sama dengan perusahaan-perusahaan minyak di dunia," tukasnya.
(Rizkie Fauzian)