Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Menkeu: Defisit Artinya Pertumbuhan Ekonomi Baik

Dedy Afrianto , Jurnalis-Selasa, 15 Desember 2015 |18:51 WIB
Menkeu: Defisit Artinya Pertumbuhan Ekonomi Baik
Menkeu Bambang PS Brodjonegoro (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Indonesia mengalami penurunan nilai ekspor sebesar 7,91 persen dan peningkatan nilai impor sebesar 3,61 persen di bulan November 2015. Ini merupakan pertama kalinya Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengatakan, peningkatan nilai impor ini merupakan salah indikator pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, adanya impor menjadi salah satu tanda bahwa konsumsi masyarakat meningkat.

"Tapi kan tidak sepanjang tahun. Tapi kalau ada kenaikan impor ini artinya bagus," ujar Bambang di Gedung Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Menurut Bambang, kenaikan nilai impor ini justru menjadi bukti pertumbuhan ekonomi nasional. Pasalnya, arus barang modal telah kembali masuk ke wilayah Indonesia. Masuknya arus barang modal ini diprediksi akan meningkatkan pertumbuhan produktivitas barang di Indonesia dalam jangka panjang.

"Kalau impor barang modal itu indikator pertumbuhan ekonomi yang baik. Tapi khusus barang modal ya," tutur dia.

Sekadar informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan, neraca perdagangan Indonesia pada November 2015 mengalami defisit USD0,35 miliar atau USD346,4 juta dengan nilai ekspor USD11,16 miliar, sedangkan impor USD11,51 miliar.

Defisit neraca perdagangan pada November 2015 dipicu oleh defisit sektor migas yang sebesar USD0,06 miliar, dan non-migas USD0,29 miliar. Dari sisi volume perdagangan, pada November 2015 neraca volume perdagangan Indonesia mengalami surplus 28,37 juta ton, yang lebih didorong oleh surplusnya neraca sektor migas 0,56 juta ton dan non-migas 27,81 juta ton.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement