NEW YORK - Harga minyak dunia ditutup melemah pada perdagangan di akhir 2016. Namun, harga minyak mencatatkan penguatan terbesar sejak 2009, setelah OPEC dan negara non OPEC sepakat untuk memangkas produksi minyak untuk mengatasi tekanan penurunan harga dalam dua tahun terakhir.
Melansir Reuters, Sabtu (31/12/2016), harga minyak patokan AS West Texas Intermediate (WTI) CLc1 crude futures turun 5 sen, atau 0,1% ke level USD53,72 per barel, sementara Brent LCOc1 turun 3 sen, atau 0,1% ke USD56,82 per barel.
Secara tahunan, harga minyak Brent naik 52% tahun ini dan WTI naik sekira 45%. Kenaikan tahunan terbesar sejak 2009 dengan masing-masing indeks saham naik 78% dan 71%.
Kenaikan dua rig dalam hitungan rig minyak di Amerika Serikat, kenaikan mingguan kesembilan berturut-turut, seperti yang dilaporkan oleh penyedia jasa ladang minyak Baker Hughes Inc (BHI.N), ditambahkan ke sentimen bearish.
Tapi jumlah total dari 525 rig untuk minggu ini, yang terakhir untuk tahun ini, masih di bawah tingkat tahun lalu sebesar 11 rig.