JAKARTA - PT Star Energy akan menegosiasikan lagi harga listrik Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Wayang Windu Unit 3 dengan PT PLN (Persero).
"Harga listrik PLTP Wayang Windu ke PLN yang kini hanya USD4,94 sen per kWh sudah terlalu rendah. Harganya sudah tidak wajar," ujar Wakil Direktur Star Energy Sanusi Satar di sela-sela buka puasa bersama di Grand Cafe, Jakarta, Senin (14/9/2009) malam.
Diharapkannya, harga listrik bisa dinaikkan menjadi antara USD7-8 sen per kWh. Apalagi, PLN sudah menyetujui harga listrik PLTP yang wajar sebesar USD7,5 sen per kWh.
Menurutnya, meski Star Energy dan PLN sudah menandatangani kontrak harga jual beli listrik, namun diharapkan PLN tersebut masih mau merevisi harga beli listriknya.
Saat ini, PLTP Wayang Windu yang berlokasi di Pengalengan, Jawa Barat sudah beroperasi sebanyak dua unit dengan total daya 227 MW atau masih kurang 173 MW dari komitmen kontraknya.
Dia pun mengatakan, pihaknya akan memulai pekerjaan sipil untuk pembangunan jalan menuju lokasi proyek Wayang Windu Unit 3 pada Oktober ini.
"Pekerjaan sipil diprediksikan selesai April 2010, pertengahan tahun 2010 sudah mulai pengeboran sumur," tambahnya.
Dia mengakui, pembangunan jalan memang agak berjalan lambat dikarenakan sudah memasuki musim penghujan. Dia pun menargetkan, PLTP Wayang Windu 3 tetap beroperasi akhir 2012.
Ditambahkan, pekerjaan proyek diperkirakan menelan biaya USD1-2 juta, sedangkan pengeboran satu sumur bisa USD6 juta.
Selain mengoperasikan PLTP Wayang Windu, Star Energy juga mengelola lapangan produksi minyak dan gas di Blok Kakap, Natuna dan sedang mengeksplorasi tiga blok, yakni Banyumas, Jateng, Sekayu, Sumsel, dan Sebatik, Kalimantan Timur.
(Rani Hardjanti)