JAKARTA - Perusahaan di sektor industri agro kimia, PT Indo Acidatama Tbk (SRSN) pada 2010 menargetkan penjualan Rp401,177 miliar atau tumbuh 13,7 persen dibanding realisasi 2009 sebesar Rp352,543 miliar. Naiknya harga etanol menjadi pemicu besarnya penjualan tahun ini.
"Kami proyeksikan sales tahun ini bisa menembus Rp400 miliar,” kata Direktur Indo Acid Sharad Ganesh Ugrankar usai rapat umum pemegang saham (RUPS) perseroan di Jakarta, Senin (26/4/2010).
Dia mengatakan, kenaikan penjualan tahun ini ditopang dari naiknya harga rata-rata komoditas tersebut dibanding tahun lalu. Kenaikan ini dipicu naiknya harga bahan baku tetes tebu perseroan yang mengalami kenaikan sekira 20 persen dibandingkan 2009. “Kondisi ini menyebabkan harga produk akhir etanol perseroan mengalami kenaikan,” kata Ganesh.
Menurutnya, produksi perseroan pada tahun ini diperkirakan akan mengalami kenaikan dibanding tahun lalu, namun belum setinggi di 2008. Pada 2009, Indo Acid membukukan produksi etanol 35,312 juta liter, asam cuka 5,256 ribu ton, etil asetat 4,599 ribu ton, serta pupuk bio organik plus 279 kiloliter.
Komposisi penjualan masing-masing produk tersebut adalah 75 persen, 11 persen, 11 persen, dan tiga persen. “Pada tahun ini komposisinya tidak jauh berbeda dengan tahun lalu,” katanya.
Menurut dia, perseroan akan merubah proses produksi sehingga meskipun kuantitas berkurang, namun secara kualitas akan lebih baik. Hal ini dinilai akan meningkatkan harga jual produk akhir perseroan. “Kami tengah mempelajari dan menganalisa berbagai alternatif di semua lini produk,” katanya.