Pertumbuhan Industri Roti 2010 Dibawah 10%

Sandra Karina, Jurnalis
Senin 10 Mei 2010 07:09 WIB
Ilustrasi
Share :

JAKARTA - Pertumbuhan industri roti di sepanjang tahun 2010 diproyeksikan tidak akan melebihi 10 persen.

"Tahun kemarin (2009) 6 persen. Sepanjang tahun ini, pertumbuhan 7-7,5 persen,  prediksi awal saya 10-15 persen, tetapi melihat kondisi yang ada, saya nggak berani prediksi segitu. Nggak optimis saya. Versi saya di tahun ini tidak diatas dua digit," kata Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Bakery Indonesia (Apebi) Chris Hadijaya di Jakarta.

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan pertumbuhan sepanjang tahun ini tidak optimal. Dua diantaranya adalah, rencana kenaikan tarif dasar listrik (TDL) dan harga bahan baku.

Chris mengatakan, sebagian besar produsen roti dalam negeri terancam rugi apabila TDL dinaikkan.

"Bila TDL naik sebesar 10 persen, maka akan membebani struktur biaya produksi secara langsung sebesar 3 persen. Belum lagi efek dominonya yang menyebabkan kenaikan harga bahan baku. Jika TDL naik, harga terigu, cokelat, gula pasti naik," kata Chris.

Namun, kata Chris, pengusaha roti skala kecil tidak bisa menaikkan harga jualnya. Sebab, daya beli pasar kelas menengah ke bawah masih rendah. "90 persen dari anggota Apebi adalah pengusaha dengan skala menengah hingga kecil," kata dia.

Menurut Chris, sebelumnya, sebanyak 22 perusahaan roti tutup akibat naiknya harga gula. "Akibat kenaikan harga gula,sebanyak 22 anggota kami sudah tutup," ucap Chris.

Chris menjelaskan, industri roti tutup akibat industri kecil menaikkan harga jualnya hingga Rp500 hingga Rp1.000. Akibat kenaikan harga jual, pasar tidak sanggup menyerap, sehingga omzet pengusaha menurun hingga 50 persen.

Lebih lanjut Chris mengatakan, jika memang pengusaha terpaksa menaikkan harga jual, maka akan mengurangi daya saing. Lemahnya daya saing produk dalam negeri akan memberi kesempatan berkembangnya produk asing. "Produk roti oleh produsen asing sudah dibuat dengan teknologi tinggi," ujarnya.

Chris mengungkapkan, pada tahun ini, salah satu perusahaan roti besar asal Perancis akan menjajaki untuk membuka usaha di Indonesia. Sementara itu, Chris menuturkan, untuk penjualan pada kuartal II 2010 akan mengalami penurunan 10 persen apabila dibandingkan kuiartal I yang sebesar Rp2 triliun.

"Penjualan kuartal II akan menurun. Waktu kuartal I, Rp2 triliun penjualannya. Kalau selama 2009 Rp5 triliun. Tahun ini kuartal II turun 10 persen dari Rp2 triliun," kata Chris.

Untuk kuartal III 2010, lanjutnya, juga mengalami penurunan. "Turun lagi, karena masuk libur sekolah. Sangat berpengaruh. Lalu masuk puasa. Nah itu lebih pengaruh lagi. Tapi kuartal IV naik lagi biasanya, jadi fluktuatif," ucapnya.

Chris menambahkan, hingga saat ini, industri roti dalam negeri belum melakukan ekspor karena produknya yang tidak tahan lama. "Roti nggak diekspor. Karena cuma bertahan empat hari," tukasnya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya