JAKARTA - Pemerintah Irak memberikan berbagai kemudahan bagi investor asing yang tertarik untuk melakukan investasi di sana. Pasalnya, saat ini, Irak tengah membangun kembali negaranya paska perang yang terjadi dengan beberapa negara.
Acting Menteri Perdagangan (Mendag) Irak Safaaldeen Mohammed Abdulhakeem Al-Safi mengatakan, kemudahan tersebut tertuang dalam Undang-Undang (UU) investasi Irak yang disusun dalam rangka menggenjot investasi di Irak.
"UU itu disusun untuk mendorong investor asing untuk menanamkan modal di Irak," kata Safaaldeen di Jakarta, kemarin.
Menurutnya, UU investasi tersebut berisikan tentang one stop shop yang mempermudah pengurusan perijinan investasi. "Sehingga tidak perlu lagi calon investor berurusan dengan berbagai instansi yang memakan waktu lebih lama, maka kami sediakan one stop shop sehingga mempermudah proses perizinan," paparnya.
Selain itu, Irak juga memberi kemudahan berupa penggunaan lahan bagi investor Indonesia dalam waktu kurang lebih selama 25 tahun. "Dalam UU tersebut, juga ada kemudahan lahan dalam jangka waktu lebih dari 25 tahun, pengusaha diperbolehkan memiliki tanah, asalkan untuk perumahan rakyat," paparnya.
Menurut dia, Irak juga memperbolehkan perusahaan asing mendirikan perusahaan di Irak. "Baik mendirikan sendiri ataupun kerja sama dengan perusahaan Irak," ucapnya.
Pemerintah Irak, kata dia, juga memberikan pembebasan pajak bea masuk (BM) bagi investor Indonesia. Tak hanya itu, Safaldeen mengungkapkan, UU investasi tersebut juga mengatur apabila terjadi masalah sengketa antara investor Indonesia dengan perusahaan Irak.
"Jika terjadi persengketaan antara investor asing dengan perusahaan Irak, itu dapat dilakukan melalui arbitrase, jadi tidak harus melalui pengadilan, dan arbitrase itu bisa dilakukan didalam maupun di luar Irak," jelasnya.
Safaaldeen pun mengingatkan kepada investor dan pemerintah Indonesia bahwa peluang tidak datang dua kali untuk melakukan investasi di Irak. Pasalnya, hingga saat ini, kata dia, beberapa negara lain seperti Prancis dan Jepang, tak ragu untuk menanamkan modalnya di Irak. "Tidak terlambat untuk menanamkan modal di Irak. Jangan sampai Anda menyesal," tegasnya.