Menteri BUMN: Harga Saham KS Rp1.000 Wajar!

Sandra Karina, Jurnalis
Kamis 28 Oktober 2010 18:35 WIB
Menteri BUMN Mustafa Abubakar Foto: Koran SI
Share :

CILEGON - Menteri BUMN Mustafa Abubakar menilai, harga saham PT Krakatau Steel (KS) saat IPO nanti masih wajar dilepas Rp1.000 per lembar atau lebih tinggi dari yang ditentukan yakni Rp850 per lembar. Namun, lanjut dia, harga Rp850 per lembar sudah berdasarkan kajian teliti dari pihak penjamin emisi (underwriter).

“Kalau kita tetapkan Rp1.000, menurut analisa underwriter itu ketinggian. Walapun, secara feeling Rp1.000 masih wajar. Pemerintah mengikuti saran underwriter untuk memakai harga Rp850 karena dinilai paling layak bagi investor dalam negeri maupun luar negeri. Harga tersebut terkesan murah bagi investor asing, namun kepemilikannya akan dibatasi 35 persen dari total 20 persen saham KS yang akan dilepas melalui IPO atau hanya tujuh persen. Ada BUMN yang berminat seperti Jamsostek yang rencananya Rp0,5 triliun dan Taspen, belum tahu angkanya. Juga, dari asing, Nippon (Steel), Posco, dan Steel One dari Jepang kelihatannya tertarik untuk masuk,” papar Mustafa di sela Ground Breaking Pabrik Krakatau Posco, di Cilegon, Kamis (28/10/2010).

Sementara itu Direktur Utama KS Fazwar Bujang juga memastikan IPO tidak akan berdampak terhadap porsi kepemilikan saham KS dan Posco atas Krakatau Posco. Meski, jelas dia, IPO tersebut tentu mempengaruhi semua anak usaha yang akan menyumbangkan profit bagi KS sebagai holding.

Sebelumnya, tiga penjamin emisi (underwriter) lokal IPO perseroan menyangkal anggapan bila harga saham perdana PTKS terlalu murah. Tiga underwriter KS, yakni Mandiri Sekuritas, Bahana Securities, dan Danareksa Sekuritas, pun menggelar konferensi pers terkait bantahan murahnya harga saham KS tersebut.

Meski konferensi pers dilakukan di Kementerian BUMN, tapi sayangnya hanya Asisten Deputi Kementerian BUMN yang turut serta. Sementara penanggung jawab tertinggi, baik Menteri, Sekretaris, maupun Deputi Kementerian BUMN sama sekali tidak hadir.

Presiden Direktur Mandiri Sekuritas Harry M Supoyo berdalih, harga saham KS sebesar Rp850 itu sudah melalui evaluasi dan perbandingan harga (price earning ratio/PER) dengan industri baja lainnya. Menurutnya, PER KS mencapai 9,9 kali, sementara bila dibandingkan industri baja lainnya, rata-rata PER mereka berkisar 8,7-8,8 kali.
"Jadi, harga saham KS jauh di atas harga saham rata-rata industri baja lainnya. Kita harus lihat secara relatif, bukan absolut, karena investor akan membeli saham yang lebih murah. Apalagi PER KS lebih mahal daripada PER industri baja lainnya," tutur Harry saat konferensi pers di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (28/10/2010).

Menurutnya, harga Rp850 per lembar saham itu bukan hanya ditentukan setelah pemaparan publik (public expose), tapi juga sudah dipertimbangkan sejak masa pemasaran sebelumnya.

"Rp850 itu terkesan terlalu murah. Tapi tidak demikian, mengapa? karena kalau kita lakukan go public, kita harus valuasi saham, tidak hanya menilai absolut, tapi lihat juga perbandingan dengan harga saham industri baja lainnya. Untuk bilang murah atau mahal, kita bandingkan, average (rata-rata) nya," tukasnya.(adn)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya