Usai Merger, OCBC NISP Patok Laba Tumbuh 25-30%

Wilda Asmarini, Jurnalis
Selasa 09 November 2010 14:54 WIB
Ilustrasi
Share :

JAKARTA - PT Bank OCBC NISP Tbk tahun depan menargetkan rata-rata pertumbuhan kredit mencapai 25-30 persen. Adapun penyaluran kredit konsumsi ditargetkan tumbuh 35-40 persen dan kredit korporat sebesar 20-35 persen.

Meningkatnya target pertumbuhan kredit tersebut tak lain karena telah dilakukannya penggabungan usaha atau merger antara Bank OCBC NISP dengan Bank OCBC Indonesia pada hari ini, Selasa (9/11/2010) di OCBC NISP Tower, Jakarta.

"Kami optimis prospek 2011 cukup bagus di mana target pertumbuhan kredit sebesar 25-30 persen. Khusus untuk kredit konsumsi diharapkan tahun depan tumbuh 35-40 persen dan kredit korporat tumbuh sebesar 20-35 persen," tutur Presiden Direktur Bank OCBC NISP Parwati Surjaudaja saat ditemui usai RUPSLB di kantornya, Jakarta, Selasa (9/11/2010).

Dengan demikian, menurutnya total kredit yang bakal disalurkan pada tahun depan bisa mencapai Rp35 triliun dari total pinjaman berdasarkan laporan keuangan kedua perusahaan setelah dilakukan merger per 15 Oktober ini sebesar Rp28 triliun.

Direktur Bank OCBC NISP Rama Pranata Kusumaputra memaparkan, setelah penggabungan, per 15 Oktober 2010 ini total aset Bank OCBC NISP mencapai Rp47,6 triliun yang terdiri dari aset Bank OCBC NISP sebesar Rp41,5 triliun dan Bank OCBC Indonesia sebesar Rp6,1 triliun. Untuk total dana pihak ketiga (DPK) mencapai Rp36,5 triliun di mana sebelumnya, DPK Bank OCBC NISP sebesar Rp32,8 triliun dan Bank OCBC Indonesia sebesar Rp3,8 triliun. Sementara ekuitas disebutkan mencapai Rp5,9 triliun dan laba bersih sebesar Rp479 triliun.

"Laba bersih sebelum penggabungan untuk Bank OCBC NISP sebesar Rp393 miliar dan Bank OCBC Indonesia sebesar Rp79 miliar," ungkap Rama.

Adapun margin bunga bersih (Net Interest Margin/NIM), lanjutnya, menjadi 5,1 persen, imbal hasil aset (ROA) sebesar 1,9 persen, imbal hasil ekuitas (ROE) sebesar 11,7 persen, rasio pinjaman terhadap DPK (LDR) sebesar 78,6 persen, NPL Neto sebesar 1,4 persen, dan tingkat kecukupan modal (CAR) sebesar 18,1 persen.

"Konsekuensi penggabungan, semua aset dan kewajiban yang dimiliki Bank OCBC Indonesia pada tanggal efektif penggabungan demi hukum beralih kepada dan menjadi hak atau kepunyaan serta kewajiban atau beban dari dan akan dijalankan oleh tanggungan Bank OCBC NISP selaku bank yang menerima penggabungan,"
tuturnya.

Selain itu, katanya, para pemegang saham Bank OCBC Indonesia berdasarkan hukum akan menjadi pemegang saham Bank OCBC NISP. Adapun nilai pasar wajar dari ekuitas Bank OCBC NISP disebutkan sebesar Rp10,9 triliun atau Rp1.880 per saham. Sementara nilai pasar wajar dari saham minoritas Bank OCBC NISP sebesar Rp1,6 triliun atau Rp1.504 per saham pada 15 Oktober 2010. Sementara nilai pasar wajar ekuitas Bank OCBC NISP Indonesia sebesar Rp2,3 triliun atau Rp2.898.803 per saham.

"Para pemegang saham Bank OCBC Indonesia masing-masing akan memperoleh 1.541,92 saham baru di Bank OCBC NISP, dihitung dengan cara nilai pasar wajar saham Bank OCBC Indonesia sebesar Rp2.898.803 dibagi nilai pasar wajar saham Bank OCBC NISP sebesar Rp1.880," jelasnya.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya