JAKARTA - Tren penguatan nilai tukar rupiah yang sempat tertahan pada Januari 2011 kembali berlanjut pada Februari 2011.
Penguatan ini disokong oleh berbagai faktor, antara lain kembali masuknya aliran modal asing karena positifnya persepsi investor asing terhadap kuatnya fundamental ekonomi Indonesia.
Selain itu penguatan rupiah juga sebagai respons positif terhadap kenaikan BI-Rate dan kebijakan Bank Indonesia untuk memberikan ruang bagi penguatan rupiah sebagai komitmen kuat Bank Indonesia untuk pengendalian inflasi.
Demikian salah satu hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI), seperti dikutip dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (4/3/2011).
"Pada Februari 2011 nilai tukar Rupiah menguat sebesar 2,5 persen (ptp) menjadi Rp8.818 per USD pada posisi 28 Februari 2011," tulis keterangan hasil RDG.
Apresiasi rupiah sejauh ini belum mempengaruhi daya saing Indonesia dari sisi nilai tukar, karena pada periode yang sama negara-negara di kawasan juga mengalami penguatan nilai tukar dan bahkan dengan tingkat yang lebih besar.
(Rani Hardjanti)