JAKARTA - Pemerintah provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) akan mengoptimalkan pertumbuhan di sektor industri agro, terutama yang berbasis jagung, rumput laut, dan peternakan sapi.
Wakil Gubernur NTB Badrul Munir mengatakan, hal itu dilakukan guna menekan tingkat angka pengangguran di NTB. Badrul menuturkan, pada saat ini, angka pengangguran terbuka di NTB mencapai lima persen. Padahal, lanjut Badrul, produksi sumber daya alam di NTB sudah mencapai over supply.
"Untuk itu, demi pengembangan ekonomi di NTB, kami fokus pengembangan industri berbasis tiga komoditas unggulan," kata Badrul di Jakarta, Kamis (17/3/2011).
Hal itu, kata dia, sesuai dengan peran yang harus dijalankan oleh NTB, yakni sebagai garda pangan dan pariwisata nasional. NTB, lanjutnya, telah mampu mensuplai bibit sapi unggul lokal ke delapan provinsi di Indonesia.
Badrul menjelaskan, untuk mendukung pengembangan dan pergerakan ekonomi di NTB, maka pihaknya tengah menggenjot percepatan pembangunan infrastruktur yang strategis di darat, laut, dan udara.
"Juli ini, pasokan listrik di NTB sudah terpenuhi. Selain itu, juga akan diresmikan bandara internasional di bulan yang sama. Kami juga akan meningkatkan kapasitas pelabuhan. Intinya, kami berbenah. Kami ingin meniru China. Jadi, ketika ada investor mau masuk, tidak perlu memikirkan soal akses jalan, listrik, dan infrastruktur lainnya," papar Badrul.
Selain itu, pihaknya juga berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk memperbaiki kondisi pelabuhan regional, nasional, dan ekspor di NTB. "Intinya, skala kapasitas pelabuhan kita akan ditingkatkan," tutup Badrul.
Sementara itu, Dirjen Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Euis Saedah menambahkan, Ditjen IKM telah menuyusun rancangan rencana jangka pendek, menengah, dan panjang untuk mendukung pertumbuhan sektor-sektor IKM nasional.
Ditjen IKM Kemenperin, kata dia, mempunyai anggaran khusus bagi daerah yang ingin mengembangkan industrinya, termasuk NTB. Selain itu, menurut Euis, pihaknya juga akan memberikan bantuan bagi NTB berupa mesin-mesin pembuat batik sasambo.
"Kami akan memberikan subsidi untuk mesin dan peralatan baru untuk membuat batik sasambo. Kami akan melibatkan para stakeholders NTB untuk fokus pada sedikitnya satu sektor industri agro untuk dikembangkan,” kata Euis.
Euis mengungkapkan, pihaknya juga akan melibatkan beberapa sekolah menengah kejuruan (SMK) untuk mengembangkan sentra-sentar industri baru di NTB. Maka dari itu, Euis meminta kepada pemerintah NTB untuk membuat business plan terkait pengembangan industri IKM di NTB.