Kinerja Emiten Kertas Diprediksi Tumbuh 10-15%

J Erna, Jurnalis
Minggu 24 April 2011 18:21 WIB
Ilustrasi
Share :

JAKARTA - Kinerja keuangan emiten yang bergerak pada sektor kertas pada tahun ini diprediksi masih akan tumbuh sekitar 10-15 persen. Pertumbuhan yang minim tersebut, salah satunya akibat biaya produksi yang kian meningkat.
Kepala Riset MNC Securities Edwin Sebayang mengatakan, konsep paperless office menyebabkan kalangan perkantoran melakukan penghematan penggunaan kertas. “Sekarang, orang sudah lebih concern terhadap lingkungan sehingga kebutuhan kertas akan sedikit berkurang,” kata dia belum lama ini.
Kendati demikian, menurut dia, kinerja emiten yang bergerak di sektor kertas masih akan tumbuh, meski pertumbuhannya tipis sekitar 10-15 persen dibanding tahun sebelumnya.
Sementara itu, analis Lautandhana Securindo Willy Sanjaya berpendapat, emiten yang bergerak di sektor kertas kurang begitu diminati pasar. “Akhir-akhir ini, emiten kertas tidak begitu popular,” ujarnya.
Meski begitu, menurut dia, emiten kertas memiliki peluang tumbuh, namun sedikit terkendala masalah infrastruktur dan lahan terutama kebutuhan bahan baku, juga biaya produksi pembuatan kertas yang semakin mahal seiring naiknya harga minyak mentah di pasar internasional.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan lalu, dua emiten yang bergerak di sektor kertas, yakni PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) dan PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM) menunjukkan kinerja cukup baik pada akhir tahun lalu.
INKP pada 2010 berhasil membukukan laba bersih pada akhir tahun lalu sebesar USD13,03 juta. Padahal pada 2009, perseroan mengalami kerugian sebesar Rp158,5 juta. Adapun, keuntungan perseroan pada 2010 didorong penjualan bersih yang meningkat 41,2 persen menjadi USD2,5 miliar dari tahun sebelumnya USD1,77 miliar. Selain itu, perseroan juga berhasil mencetak laba usaha sebesar USD190,7 juta dari tahun sebelumnya yang mengalami kerugian senilai USD4,35 juta.
Perseroan juga berhasil mengurangi beban lain-lain menjadi USD117,37 juta dari tahun sebelumnya USD118,996 juta. Adapun, jumlah aset perseroan per akhir tahun lalu  naik 1,91 persen dari tahun sebelumnya USD5,814 miliar menjadi USD5,925 miliar.
Sementara itu, TKIM berhasil membukukan laba bersih meningkat senilai 47,12 persen pada akhir tahun lalu menjadi USD46,57 juta dari capaian 2009 senilai USD31,65 juta. Naiknya laba bersih perseroan didukung naiknya angka penjualan bersih perseroan sebesar 13,8 persen menjadi USD1,34 miliar dibanding tahun sebelumnya senilai USD1,17 miliar.
Selain itu, perseroan juga berhasil menekan kerugian beban lain-lain menjadi USD16,965 juta dari tahun sebelumnya sebesar USD47,42 juta. Kerugian akibat beban pajak penghasilan juga berhasil disusutkan menjadi USD15,485 juta dibanding tahun sebelumnya senilai USD40,9 juta. Sementara itu, jumlah aset perusahaan pada akhir tahun lalu tercatat menurun menjadi USD2,33 miliar dari sebelumnya USD2,358 miliar.
Edwin memprediksi, kinerja keuangan INKP sepanjang tahun ini untuk pendapatan bisa mencapai USD2,68 miliar, laba operasi sebesar USD266,1 juta dan laba bersih senilai USD76,45 juta. Sementara untuk TKIM bisa memperoleh pendapatan USD1,47 miliar, dengan laba operasional mencapai USD148,7 juta dan laba bersih senilai USD112,93 juta. 

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya