JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa pada Oktober lalu, neraca perdagangan dengan China untuk pertama kalinya mengalami surplus sebesar USD106,9 juta.
"Kalau kita cermati di tabel ini ada yang menarik, untuk pertama kalinya di tahun ini, neraca perdagangan kita dengan China mengalami surplus sebesar USD106,9 juta. Ekspor kita ke China tercatat sebesar USD2,241 miliar dan nilai impor sebesar USD2,134 miliar," ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS saat konferensi persnya di kantor BPS, Jakarta, Kamis (1/12/2011).
Sementara itu, meskipun tercatat surplus, neraca pembayaran Indonesia mengalami defisit yang cukup besar dengan Jepang. "Dengan Jepang masih mengalami defisit yang cukup banyak sebesar USD259,4 juta. Dengan Australia dan Thailand juga defisit tipis," lanjut dia.
Perdagangan Indonesia dengan beberapa negara Asean secara keseluruhan pada Oktober lalu, lanjut Djamal, menunjukkan defisit sebesar USD365,5 juta. "Namun perdagangan dengan Uni Eropa secara keseluruhan naik sebesar USD365,5 juta," tambahnya.
Data BPS menunjukkan, sepanjang Oktober 2011 nilai ekspor Indonesia mencapai USD16,8 miliar atau naik 16,7 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Total nilai ekspor dari Januari hingga Oktober sendiri mencapai USD169,03 miliar.
Sementara secara keseluruhan, neraca perdagangan Indonesia di Oktober 2011 mencatat surplus USD1,15 miliar, sedangkan sepanjang Januari-Oktober 2011 surplus perdagangan mencapai USD23,35 miliar.
(Widi Agustian)