Buruh Depok Tolak Kenaikan Harga BBM

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Minggu 26 Februari 2012 16:05 WIB
Ilustrasi. (Foto: okezone)
Share :

DEPOK - Ribuan buruh di Depok menolak rencana kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang kemungkinan akan dilaksanakan mulai April 2012. Kenaikan harga BBM dinilai dapat memiskinkan kaum buruh.

"Kami dengan tegas menolak rencana kenaikan BBM. Kenaikan BBM sangat memberatkan pereknomian para buruh, sehingga buruh semakin miskin," kata Sekjen DPC FSPMI Kota Depok Widodo Pratikno, Minggu (26/02/12).

Menurut Widodo, kenaikan harga BBM akan menjadi beban buruh dan masyarakat. Sebab kenaikan harga BBM secara langsung menaikan harga kebutuhan pokok dan tarif transportasi. Meskipun tahun ini Upah Minimum Kota (UMK) naik menjadi Rp1,4 juta, namun tanpa kenaikan BBM harga pun gaji tersebut tak mencukupi kebutuhan hidup.

"Pemerintah tak memikirkan buruh. Buktinya teman buruh di Bekasi harus unjuk rasa agar upah tahun ini naik. Sekarang pemerintah merencanakan kenaikan BBM untuk mengurangi subsidi. Buat orang bawah sangat memberatkan. Ini gambaran pemerintah tak peduli," tegasnya.

Widodo menyatakan, jika pemerintah tetap menaikkan harga BBM, maka pemerintah pun harus menaikkan upah buruh yang disesuaikan dengan kenaikan barang pokok dan transportasi. “Upah naik, tapi BBM juga naik, gimana sih,” tukasnya.

Hal senada disampaikan Ketua DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia Kota Depok, Gino.
Dia menambahkan bahwa kenaikan BBM sangat kuat dampaknya terhadap kesejahteraan buruh. Oleh karena itu, kenaikan BBM itu harus ditunda.

"Sangat luas dampaknya bagi buruh. Pengusaha juga akan menolak kenaikan BBM. Pengusaha juga tidak akan menaikan upah buruh dengan alasan biaya operasional tinggi akibat kenaikan BBM itu," tutur Gino.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya