"Indonesia Sulit Capai Tax Ratio Ideal"

R Ghita Intan Permatasari, Jurnalis
Selasa 13 Maret 2012 17:55 WIB
Ilustrasi. Corbis.
Share :

JAKARTA - Pemerintah meyakini rasio pajak terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) atau tax ratio harus diperbaiki. Pasalnya, saat ini tax ratio di Indonesia hanya sebesar 12,3 persen jauh dari ideal.

Menteri Keuangan Agus DW Martowardojo mengatakan, tax ratio sempat dicanangkan di atas 12 persen, tetapi karena perhitungan PDB kita ada sejumlah koreksi atau perbaikan maka jumlah PDB-nya juga terjadi perubahan.

"Sehingga dengan adanya jumlah PDB yang lebih tinggi sehingga karena perubahan inflation base jadi disleter base, itu tax ratio kita jadi 12 persen," jelas Agus kala ditemui di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (13/3/2012).

Jika dibandingkan dari negara-negara tetangga di kisaran 15-17 persen, hal tersebut dikarenakan negara-negara itu memasukkan pajak dari daerah dan dari penerimaan SDA. "Nah, Indonesia tidak memasukkan unsur itu. Kalau dijumlahkan itu indonesia bisa di atas 15 persen," ungkapnya.

Oleh karena itu, guna memperbaiki tax ratio Indonesia di atas 12 persen, maka diperlukan perbaikan di Ditjen Pajak. "Kita kan tahu bahwa kemarin kan ada oknum-oknum yang membuat ditjen pajak harus meningkatkan komitmen untuk perbaikannya," kata Menkeu.

"Jadi yang kita lihat harus betul-betul diperbaiki kualitas dan kapasitas SDM-nya, yang kedua kita tentu perbaiki sistemnya, kita musti tentu perbaiki prosesnya di banyak aspek, mulai dari pemeriksaan, keberatan, banding, internal control, penagihan, TI dan organisasi," paparnya.

Meski dengan kinerja bagus pun, Agus masih pesimistis tax ratio Indonesia bisa di atas 12 persen pada tahun ini. Menurutnya, diperlukan waktu lebih untuk dapat mencapai hal tersebut.

"Justru kalau dalam waktu singkat kita tidak bisa capai, tapi kalau seandainya bisa lakukan perbaikan, UU, kebijakan, prosedur, pasti diperbaiki. Kalau ada intensifikasi dan ekstensifikasi yang baik kita yakin bisa capai itu," pungkasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya