NEW YORK - Pasar Saham Amerika Serikat (AS) kembali melemah dikarenakan adanya pertumbuhan perekonomian yang melemah diberbagai negara khususnya di China.
Namun begitu, investor tidak terlalu khawatir akan pekiraan pertumbuhan perekonomian. Hal tersebut sudah diperhitungkan dalam resesi di zona Euro dan melemahnya pertumbuhan perekonomian yang dipangkas menjadi 7,5 persen, dimana pertumbuhan merupakan yang terendah selama delapan tahun terakhir.
Seperti dilansir dari Reuters, Jumat (23/3/2012), Indeks Dow Jones turun sebanyak 78.48 poin atau 0,60 persen menjadi 13.046. Lalu indeks S&P 500 juga melemah sebanyak 10,11 poin atau 0,72 persen ke level 1.392,78.
Sementara Indeks Nasdaq Composite juga ditutup dengan kehilangan 12 poin atau sebanyak 0,39 persen ke 3.063,32.
Namun begitu, saham AS telah meningkat tajam tahun ini karena bebrbagai sektor menunjukkan perbaikan yang lebih baik dari segi perekonomian AS.
"Kemajuan kami sudah sepanjang tahun ini tidak berkelanjutan, dan pasar adalah mengambil napas sedikit," ungkap manajer senior untuk ekuitas Perusahaan Nasional Penn Investor Trust, Terry Morris.
Perbaikan itu ditunjukkan dengan jumlah penggangguran yang diklaim turun, dimana hal ini merupakan terendah sejak empat tahun lalu.
Sedangkan, jika melihat dari negara lainnya seperti China sektor manufaktur mengalami penurunan pada bulan Maret. Lalu sektor manufaktur di Jerman dan Perancis juga mengalami penurunan tajam di bulan Maret.
"Pasar bisa dengan mudah turun tiga persen sampai lima persen dan masih dalam konteks ekonomi membaik dan terus bekerja lebih tinggi," pungkasnya.
(Rani Hardjanti)