Penyerapan APBD 2011 di eks Karesidenan Surakarta Menurun

Genta Wahyu, Jurnalis
Senin 26 Maret 2012 21:27 WIB
Ilustrasi. Foto: Okezone
Share :

SOLO - Deputi Pimpinan Bank Indonesia Solo Suryono mengemukakan bahwa realisasi belanja daerah atau penyerapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2011 di enam kabupaten/kota di eks Karesidenan Surakarta mencapai 91,01 persen.

Keenam kabupaten/kota tersebut adalah Kota Solo, Kabupaten Sragen, Sukoharjo, Boyolali, Klaten, dan Wonogiri.

"Penyerapan APBD 2011 itu menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 94,50 persen," ungkap Suryono saat memaparkan Kajian Ekonomi Regional eks Karesidenan Surakarta dan Prospek Ekonomi 2012, di Kantor Bank Indonesia (BI) Solo, Jawa Tengah, Senin (26/3/2012).

Menurut Deputi Pimpinan BI Solo bidang moneter, belanja modal sebagai sumber pendorong investasi di daerah masih kurang terserap dengan baik. Karena realiasasinya hanya mencapai 72,86 persen dari target. Bahkan menurun dibandingkan realisasi tahun sebelumnya yang sebesar 84,05 persen.

"Tingkat penyerapan anggaran secara total pada semester II tahun 2011 mencapai 59,96 persen dari APBD, mengindikasikan bahwa penyerapan anggaran masih terkonsentrasi di semester II. Sehingga kurang optimal dalam menggerakkan perekonomian yang biasanya mengalami masa low season di awal tahun," jelasnya.

Untuk itu, kata Suryono lagi, pemerintah daerah perlu senantiasa membuat perencanaan kegiatan yang matang dan terjadwal dengan baik. Maksudnya agar penyerapan anggaran APBD lebih optimal dan tidak terkonsentrasi di semester II atau menjelang akhir tahun.

Namun demikian, kata Suryono, perekonomian di wilayah eks Karesidenan Surakarta pada semester I-2012 dan keseluruhan tahun 2012 diperkirakan tumbuh stabil dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi pada 2012 diperkirakan relatif stabil dari proyeksi 2011 yang sebesar 4,8-5,3 persen.

"Dengan perkiraan pertumbuhan tersebut, PDRB wilayah eks Karesidenan Surakarta pada 2012 akan berkisar sebesar Rp33.704.246,30 juta hingga Rp34.026.618,89 juta atas dasar harga konstan di 2000," jelasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya