Tower Bersama Terbitkan Saham Baru Rp2.757/Saham

, Jurnalis
Senin 26 Maret 2012 10:10 WIB
Ilustrasi. (Foto: okezone)
Share :

JAKARTA - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) bakal menggelar private placement dengan harga Rp2.757 per saham. Dengan demikian, perseroan akan meraup dana sebesar Rp661,2 miliar.

Demikian seperti dikutip dari keterangan tertulis yang dipublikasikan perseroan di Jakarta, Senin (26/3/2012).

Tower Bersama, melalui anak usahanya PT Solusi Menara Indonesia (SMI) berniat membeli sekira 2.500 menara milik PT Indosat Tbk (ISAT) seharga USD518,5 juta.

Di mana sebesar USD406 juta merupakan harga pembelian menara telekomunikasi termasuk pengambialihan hak dan kewajiban Indosat berdasarkan kontrak-kontrak sewa menyewa tempat pada menara telekomunikasi tersebut. Sementara USD112,5 juta merupakan klaim kontijen jika tercapai kondisi dan persyaratan seperti tertera dalam asset purchase agreement.

Selanjutnya, SMI akan melakukan pembayaran atas USD406 juta dengan menebitkan surat utang (promissory notes) senilai Rp661,2 miliar. Tower Bersama akan mengambil alih kewajiban SMI tersebut (Rp661,2 miliar) dengan menebitkan surat utang wajib konversi yang akan dilego ke Indosat.

Pada saat bersamaan, Indosat akan menukarkan surat utang wajib konversi tersebut dengan jumlah saham 239,8 juta saham. Tower Bersama akan menerbitkan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias private placement.

Sebelumnya, perjanjian kerja sama antara Indosat dengan Tower Bersama Infrastructure terkait pembelian 2.500 tower milik Indosat dipastikan rampung pada kuartal II-2012. "Closing kuartal II-2012, sekira April atau Mei," ungkap Division Head Indosat Djarot Handoko belum lama ini.

Pada 7 Februari 2012 perseroan telah menandatangani dokumen perjanjian dengan PT Tower Bersama Infrastructure (TBIG) dan anak usaha PT Solusi Menara Indonesia untuk penjualan maupun penyewaan kembali 2.500 menara.

Dijelaskannya, rata-rata base transceiver station (BTS) atau tower yang dijual tersebut berada di 10 area yang dimiliki oleh Indosat. Adapun dana yang diperoleh dari akuisisi tersebut akan digunakan untuk pembayaran utang jatuh tempo Indosat senilai USD141,2 juta dan sebesar Rp2,06 triliun dalam kurun waktu 12 bulan. Selain itu, dana tersebut juga digunakan untuk investasi berupa pembangunan jaringan senilai Rp6,5 triliun-Rp7,5 triliun.

"Utang jatuh tempo tersebut ada yang dengan Bank Mandiri, ada yang dengan sindikasi pihak asing. Utang dengan bunga tinggi kita selesaikan terlebih dahulu," tandasnya.

Seperti diketahui, penjualan tersebut sekira 25 persen dari aset menara milik Indosat, dengan perkiraan nilai total sebesar USD519 juta yang dibagi atas pembayaran dimuka sebesar USD406 juta dan potensi pembayaran maksimal yang ditangguhkan sebesar USD113 juta.

Berdasarkan ketentuan penjualan, Indosat akan menyewa menara yang dijual untuk jangka waktu minimum 10 tahun sesuai harga pasar. Dengan pengalihan kepemilikan menara ini, Indosat akan menikmati penghematan signifikan dari sisi pengeluaran untuk belanja modal dan operasional aset menara.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya