JAKARTA - Danai pelunasan utang yang jatuh tempo, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) menerbitkan obligasi dalam denominasi dolar AS di luar negeri atau global bond maksimal USD850 juta atau setara Rp12,24 triliun dengan asumsi kurs Rp14.400 per USD
Kata Direktur Keuangan Tower Bersama, Helmy Yusman Santoso, dana penerbitan obligasi ini rencananya akan digunakan perusahaan untuk melakukan pembiayaan kembali (refinancing) sejumlah utang eksisting perseroan. Untuk aksi korporasi tersebut, lanjutnya, perseroan masih menunggu kepastian kondisi pasar yang masih penuh ketidakpastian.
”Global bond maksimal USD850 juta untuk antisipasi saja jadi belum ada plan dalam waktu dekat. Tergantung market, lihat cost of fund juga,” ujarnya seperti dilansir Harian Neraca, Jakarta, Kamis (23/5/2019).
Baca Juga: Tower Bersama Raup Pendapatan Rp1,13 Triliun di Kuartal I-2019
Selanjutnya untuk memacu pertumbuhan bisnisnya dengan menargetkan 3.000 tenant baru, perseroan tahun ini berencana menambah sebanyak 1.000 menara telekomunikasi, baik dengan pembangunan sendiri maupun melalui akuisisi. Jumlah tersebut akan mengandalkan kas internal dan sebagian mengandalkan fasilitas sindikasi yang belum ditarik. Di luar itu, manajemen juga akan mengkombinasikan dana yang berasal dari penerbitan obligasi untuk mendukung ekspansi bila diperlukan.