Rupiah Menguat Sambut Rendahnya Inflasi

Martin Bagya Kertiyasa, Jurnalis
Senin 02 April 2012 15:34 WIB
Ilustrasi. Foto: Okezone.
Share :

JAKARTA - Rendahnya angka inflasi yang rendah dikisaran 0,07 persen nampaknya membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali menguat.

Menurut kurs tengah Bank Indonesia (BI), rupiah diperdagangkan di kisaran Rp9.163 per USD, dengan rata-rata perdagangan harian Rp9.117-Rp9.209 per USD. Sementara mengutip Bloomberg, rupiah diperdagangkan pada Rp9.170 per USD, dengan range perdagangan Rp9.140-Rp9.193 per USD.

Research Analyst Treasury Division BNI Apressyanti Senthaury mengungkapkan, pertentangan kenaikan harga BBM per 1 April ternyata tidak mendapat dukungan dari partai koalisi hingga pemerintah menunda tarif harga BBM baru. "Hal tersebut potensi memberi sinyal negatif bagi rupiah," ungkapnya kepada okezone, di Jakarta, Senin (2/4/2012).

Namun, data inflasi yang mengalami penurnan nampaknya mampu membawa investor mencermati tren positif yang terjadi. Sedangkan, melebarnya defisit anggaran akibat tertundanya tarif baru BBM dan TDL diprediksi tidak serta merta membuat BI menaikkan suku bunga acuan yang cenderung tetap bertahan di level 5,75 persen hingga akhir tahun.

Bahkan, pemerintah kemungkinan melakukan revisi pada anggaran 2012 untuk mengantisipasi penurunan target pertumbuhan ekonomi Indonesia. "Kendati demikian, indikasi naiknya ekspor Indonesia di tengah penurunan ekspor dunia potensi mendukung pergerakan rupiah," tegas dia.

Diberitakan sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi pada Maret berada di kisaran 0,07 persen. Angka ini di bawah ekspektasi pelaku pasar, yang memprediksikan inflasi meningkat akibat naiknya harga-harga sebagai imbas wacana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). 

Dengan inflasi tahun kalender 0,88 persen dan inflasi year-on-year (yoy) 3,97 persen. Sedangkan untuk inflasi inti pada Maret 2012 berada di kisaran 0,20 persen dan untuk inflasi inti year-on-year berada di kisaran 4,25 persen.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya