Produsen Serat & Benang Lokal Cenderung Ekspor

Sandra Karina, Jurnalis
Senin 02 April 2012 20:14 WIB
Ilustrasi. Foto: Koran SI
Share :

JAKARTA - Produsen serat dan benang dalam negeri saat ini lebih memilih untuk mengekspor karena mendapatkan fasilitas pembebasan pajak.

Hal ini disampaikan Direktur Industri Tekstil dan Aneka Ditjen Basis Industri Manufaktur Kementerian Perindustrian (Kemenperin) Ramon Bangun, di Jakarta, Senin (2/4/2012).

"Secara bisnis memang menguntungkan, tapi sebenarnya itu tidak efisien. Katun, benang, serat, kain, semua kita bisa produksi sendiri, tapi kita impor juga. Itu kan lucu. Semua lebih memilih untuk diekspor padahal di dalam negeri juga membutuhkan,” kata Ramon.

Di sisi lain, Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Syntetic Fiber Indonesia (APSyFI) Redma Gitawirawasta mengatakan, PT Mutu Gading akan melakukan investasi berupa pembangunan pabrik di Subang, Jawa Barat yang nilainya hampir Rp1 triliun.

Nantinya, kata dia, pabrik itu akan memproduksi sejumlah bahan baku tekstil dan produk tekstil seperti serat, nilon, dan benang.

"Mutu Gading akan mulai memproduksi chip yang akan dilelehkan menjadi benang dan serat fiber. Dulu, mereka biasanya membeli, tapi nanti mereka akan produksi sendiri,” paparnya.

Dia menambahkan, pembangunan pabrik tersebut dijadwalkan akan selesai pada pertengahan tahun ini. "Sudah tidak ada masalah. BKPM sudah mengizinkan,” jelasnya.

Namun, Redma masih belum tahu berapa besar kapasitas produksi dari pabrik tersebut.

"Saya belum tahu berapa. Yang pasti akan menambah produksi dalam negeri yang saat ini masih 1,2 juta ton untuk benang dan serat. Pada 2014 kita targetkan akan naik menjadi dua juta ton. Demand kita naik terus. Kita kejar disuplai, investasi melihat potensi itu," tandasnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya