JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah seiring dengan negatifnya indeks Asia. Pelaku pasar tampak memfokuskan diri akan data manufaktur China yang ditaksir bakal negatif.
"IHSG sendiri hari ini diperkirakan akan bergerak melemah seiring koreksi bursa regional dan pernyataan badan rating S&P yang menunda kenaikan rating utang Indonesia menjadi investment grade di akhir pekan lalu," kata Analis Samuel Sekuritas Indonesia Yualdo Yudoprawiro dalam risetnya, Senin (23/4/2012).
IHSG, pada awal perdagangan Senin (23/4/2012) bergerak melemah 4,12 poin atau 0,1 persen ke 4.177,25. LQ45 juga turun 1,08 poin atau 0,2 persen ke 711,98.
Sektor pendukung indeks saham bergerak dua arah. Sektor tambang turun 14,89 poin atau 0,6 persen, sektor keuangan turun 0,75 persen atau 0,1 persen tapi sektor konsumsi masing menguat 6,82 poin atau 0,5 persen.
Yualdo melanjutkan, bursa Asia sendiri pagi ini dibuka melemah mengantisipasi rilis data manufaktur China di bulan April yang diperkirakan akan turun. Sentimen ini mengkompensasi sentimen positif dari IMF yang menambahkan dana siaga untuk krisis sebesar USD430 miliar.
Pada pagi ini, indeks Nikkei turun 32,55 poin atau 0,34 persen ke 9.528,81, Hang Seng turun 143,76 poin atau 0,68 persen ke 20.866,88 dan Straits Times turun 9,78 poin atau 0,33 persen ke 2.984,7.
Nilai transaksi di pagi ini tercatat Rp91,19 miliar dengan volume sebanyak 110,73 juta lembar saham. Sebanyak 54 saham menguat, 39 saham melemah dan 90 saham stagnan.
Saham-saham yang bergerak melemah (top loosers) adalah saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp250 ke Rp18.050, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) turun Rp100 ke Rp41.750 dan PT XL Axiata Tbk (EXCL) turun Rp75 ke Rp4.375.
Sementara saham yang menguat (top gainers) antara lain PT Gudang Garam Tbk (GGRM) naik Rp900 ke Rp59.350, PT Astra International Tbk (ASII) naik Rp200 ke Rp73.500 dan PT Ciputra Surya Tbk (STRS) naik Rp125 ke Rp2.200.
(Widi Agustian)