3 Poin yang Bikin 'Kesehatan' Fiskal Terganggu

Susi Fatimah, Jurnalis
Selasa 24 April 2012 21:42 WIB
Menkeu Agus Martowardojo. Foto: Runi/okezone
Share :

JAKARTA - Pemerintah mewaspadai tiga hal yang dianggap tidak selaras. Dalam artian tidak sejalan dengan APBNP 2012.

"Kalau kita lihat sekarang, ada tiga hal yang tidak selaras yang perlu diwaspadai," kata Menteri Keuangan Agus Martowardojo, usai rapat paripurna bidang ekonomi, di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (24/4/2012).

Hal yang perlu diwaspadai tersebut pertama, nilai tukar rupiah sebesar Rp9.000 per USD yang sekarang menjadi Rp9.100 per USD. Kedua, rata-rata harga Indonesian Crude Price (ICP), di mana sebelumnya USD105 per barel dan sekarang berada di USD119 per barel.

"Ketiga, volume BBM bersubsidi. Dari 40 juta kiloliter bisa meningkat. Karena kemarin waktu kita mau melakukan penyesuaian harga BBM bersubsidi tidak berhasil," ungkapnya.

Pada intinya, ditambahkan Agus, dalam rapat paripurna yang diadakan hari ini ditekankan bagaimana menjaga kesehatan fiskal.

"Nanti kalau sudah dengar kayak policy yang tadi, kan lebih banyak policy untuk menjaga pertumbuhan ekonomi. Sedangkan untuk menjaga kesehatan fiskal, kita juga akan mengkaji lebih dalam tentang pengendalian. Karena kita harus sikapi," ujarnya.

Namun, Agus mengakui bila komponen terbesar dalam kajian tersebut yakni mengeluarkan pengendalian. Menurutnya, pengendalian ini harus dilakukan, karena bila tidak maka volume BBM bersubsidi akan meningkat lebih dari 40 juta kiloliter (kl).

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya