Utang RI Rp1.859 T, Kemenkeu Klaim Selektif

R Ghita Intan Permatasari, Jurnalis
Kamis 26 April 2012 12:20 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Belakangan ini jumlah utang Indonesia semakin membengkak. Kendati demikian, pemerintah mengklaim penambahan utang tersebut dilakukan dengan sangat selektif.

"Saya keberatan kalau dikatakan utang Indonesia semakin bengkak ya. Itu karena kita berutang sangat selektif, dalam arti kita berutang kalau kita betul-betul butuh utang," ungkap Dirjen Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto, kala ditemui dalam acara Asia Bond Monitor oleh Asian Development Bank (ADB), Hotel Four Seasons, Jakarta, Kamis (26/4/2012).

Rahmat melanjutkan, adanya peningkatan utang tersebut dilakukan untuk membayar utang-utang lama yang telah jatuh tempo atau refinancing untuk mencegah utang tersebut dari gagal bayar atau default. Selain itu, Rahmat menyebutkan selama ini pemerintah telah mengelola utang dengan baik yang digunakan untuk pembiayaan defisit anggaran.

"Tapi utang itu bertambah karena ada defisit. Untuk refinancing kita melunasi utang lama dengan utang baru. Kalau tidak ada defisit tidak ada akan bertambah utangnya," pungkasnya.

Sekedar informasi, total utang pemerintah Indonesia hingga Maret 2012 mencapai Rp1.859,43 triliun, naik Rp55,94 triliun dari posisi di akhir 2011 yang nilainya Rp1.803,49 triliun. Secara rasio terhadap PDB, utang Pemerintah Indonesia berada di level 25,7 persen pada Maret 2012.

Utang pemerintah tersebut terdiri dari pinjaman Rp612,77 triliun dan surat berharga USD1.246 triliun. Jika menggunakan PDB Indonesia yang sebesar Rp7.226 triliun, maka rasio utang Indonesia per Februari 2012 Maret sebesar 25,7 persen.

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya