JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar diprediksi masih bergerak tipis dan belum jauh pergerakannya akibat kondisi yang belum pasti saat ini. Nilai tukar rupiah pada perdagangan hari ini ditaksir bergerak pada kisaran Rp9.170-9.190 per USD.
"Pelaku pasar masih concern Eropa, Italia. Apalagi kasus Spanyol yang imbal hasi 10 tahunnya diatas enam persen," kata analis valuta asing David Summual saat dihubungi Okezone di Jakarta, Kamis (26/4/2012).
Namun menurutnya, level mendekati Rp9.200 per USD untuk saat ini masih dinilai aman. Bank Indonesia (BI) selaku bank sentral menurutnya juga akan melakukan intervensi agar rupiah tetap berada di level yang dianggap aman. Selanjutnya jika berbicara mengenai faktor dalam negeri, dia meniai juga banyak hal yang berubah-ubah. Khususnya mengenai harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.
"Dalam negeri, ada ketidakpastian (terkait pembatasan BBM), bisa menghambat termasuk investasi," akunya.
Untuk saat ini, selain dolar, pelaku pasar memang akan memilih mata uang yang dirasa aman sebagai investasi. "Sejauh ini di Eropa, banyak investor lihat france Swiss, mereka lihat juga euro agak menguat. Kalau mata uang emerging Asia lain juga stabil," tandasnya.
Sebagai informasi, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali mengalami pelemahan pada penutupan perdagangan sore kemarin. Rupiah bahkan mencapai kurs tengah Rp9.200 per USD. Mengutip Bloomberg, rupiah bercokol di kisaran Rp9.200 per USD, dengan rata-rata perdagangan harian berada di kisaran Rp9.182-Rp9.206 per USD. Sementara yahoofinance mencatatkan rupiah bergerak di kisaran Rp9.183 per USD, dengan kisaran perdagangan harian Rp9.182-Rp9.202 per USD.
(Widi Agustian)