Penjualan Kaca Lembaran Naik 5%

Sandra Karina, Jurnalis
Kamis 26 April 2012 18:17 WIB
Ilustrasi. (Foto: Corbis)
Share :

JAKARTA - Penjualan kaca lembaran selama triwulan I/2012 diperkirakan mencapai 260.000 ton. Jumlah itu mengalami kenaikan sekira 5 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

Kepala Unit Kaca Pengaman Asosiasi Kaca Lembaran dan Pengaman (AKLP) Yustinus Gunawan mengatakan, dari total penjualan itu, 50 persen diekspor dan sisanya adalah pasar domestik.

“Triwulan I/2012 penjualan mencapai 260.000 ton atau naik dari tahun lalu. Dimana 50 persen nya untuk pasar ekspor lalu sisanya domestik,” kata Yustinus di Jakarta, Kamis (26/4/2012).

Dia mengaku, penjualan hingga akhir tahun ini kemungkinan tidak akan mencapai 600.000 unit. Dia memperkirakan, penjualan tahun ini hanya akan bertumbuh sekitar 6 persen dibandingkan realisasi tahun lalu. “Penjualan tahun ini mungkin akan sekitar 560.000 unit dan tidak mencapai 600.000 unit,” ucapnya.

Menurutnya, sejumlah faktor utama bakal memengaruhi pertumbuhan industri kaca pada tahun ini. Di antaranya adalah masalah pasokan gas yang saat ini masih belum bisa terpenuhi secara penuh.

Hal senada diungkapkan oleh Ketua AKLP Samuel Rembajan. Menurutnya, saat ini, pasokan gas industri kaca baru terpenuhi sekira 50 persen.

Porsi penggunaan energi di industri kaca, kata dia, adalah sekitar 25-30 persen terhadap total biaya produksi. “Komponen biaya yang paling besar unit produksi kaca itu ya energi,” ucap Samuel.

Untuk itu, Samuel berharap pemerintah bisa membantu mencarikan solusi untuk masalah tersebut. “Supaya pemerintah mendukung dalam kebijakan energi. Berikanlah gas ke industri dalam negeri supaya bisa berkembang,” terangnya.

Lebih lanjut, Yustinus mengatakan, masalah pasokan gas juga berdampak terhadap investasi di industri kaca nasional. Investasi belum ada karena ada masalah energi,” ucapnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya