Pengelolaan Migas Indonesia Terburuk di Asia

Pebrianto Eko Wicaksono, Jurnalis
Minggu 29 April 2012 12:21 WIB
Ilustrasi. Foto: Corbis
Share :

JAKARTA - Kontrak minyak dan pertambangan yang banyak menguntungkan pihak asing harus direnegosiasi. Maka dari itu, tidak ada salahnya bila rakyat mendesak pemerintah menasionalisasi perusahaan minyak dan pertambangan asing seperti yang dilakukan Yugoslavia, Bolivia, dan Venezuela.

"Hal ini disebabkan pengelolaan migas nasional yang sangat buruk, bahkan yang terburuk di Asia. Permasalahan ini berakar dari UU No. 22/2001 tentang Migas yang sangat berpihak kepada pengusaha asing dan melanggar konstitusi," ungkap Pengamat Perminyakan Kurtubi dalam keterangan tertulisnya, Minggu (29/4/2012).

Dia menambahkan, para ekonom dan pakar peminyakan sudah banyak memberi masukan seputar kebijakan energi kepada pemerintah, namun pemerintah tidak kunjung mengoreksi berbagai kebijakan energi yang salah dan bertentangan dengan konstitusi.

"Pemerintah tampaknya tidak memahami dan sengaja tidak mau mengoreksi kebijakan energi yang keliru," demikian disampaikan Kurtubi.

Menurutnya, ada banyak kepentingan bisnis dan politis di balik bermacam kebijakan energi yang tidak benar itu, sehingga malah merugikan kepentingan bangsa dan negara Indonesia.

"Beberapa tokoh nasional sudah mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) karena UU Migas jelas bertentangan dengan konstitusi serta menghilangkan kedaulatan negara," tutup Kurtubi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya