DEPOK - Dinas Pendidikan Kota Depok meminta setiap perusahaan untuk memberlakukan program Corporate Social Responsibility (CSR) di bidang pendidikan. Sebab, hal itu tercantum dalam Peraturan Daerah (Perda) tentang pendidikan nomor 8 tahun 2010 pasal 125 tentang CSR soal Depok dana cerdas.
"Sekira 20 persen untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), 50 persen untuk DO, 30 sarpras, kami memang belum punya data yang valid," papar Kepala Dinas Pendidikan Kota Depok Asep Rahmat kepada wartawan di Margo City, Depok, Senin (14/5/2012).
Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan Dinas Pendidikan Kota Depok Siti Chaerijah mengatakan semestinya ada tim khusus untuk mendata jumlah perusahaan yang membuka program CSR. Sebab jumlah SMK di Depok memberikan potensi besar untuk menghasilkan siswa dengan keahlian berwirausaha.
"Jumlah SMK di Depok kan banyak, ada seratus sekolah, dua SMK negeri sisanya swasta, ini harusnya bisa jadi potensi agar perusahaan membuat CSR nya untuk bidang pendidikan," tegas Siti.
General Manager Margo City Christanto Nasution mengatakan pihaknya sudah membuka program CSR sejak 2008. Salah satunya dengan menggandeng International Garment Training Center (IGTC) di Cibinong Bogor.
"Sebelumnya kami berikan beasiswa bagi dua siswa berprestasi di Depok, tahun ini kami berikan untuk lima orang siswa, hal itu sejalan dengan laba kami yang meningkat," ungkap Christanto.
Head of Education IGTC Pratiwi Sundarini menjelaskan, lembaganya merupakan sebuah pelatihan keahlian bidang garmen selama satu tahun yang berlokasi di Bogor. Sebelum kelulusan, siswa ditempatkan bekerja di industri garmen dengan berbagai posisi di departemen produksi, salah satunya menjadi staf administrasi produksi dan posisi lain dengan gaji yang tinggi.
"Program kami setara dengan diploma 1 dengan program yang padat, dan tuntutan dari industri garmen butuh pekerja keras, mampu bersaing di dunia internasional, pesaing kami dari negara lain seperti Bangladesh, jujur kalau di garmen tak terlalu penting gelar, yang penting punya skill garmen dan bahasa Inggris yang baik, banyak juga yang melanjutkan kuliah setelah bekerja," tandasnya.