JAKARTA - Program Corporate Social Responsibility (CSR) yang sedang dikembangkan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin), disambut baik oleh Kementerian Perindustrian. Pengembangan yang dilakukan tidak saja dengan memberi bantuan, namun memberikan pekerjaan.
"Bukan hanya sekedar memberi bantuan dengan menyekolahkan dan memberi modal, tapi juga memberikan kerjaan, yaitu ada line production yang diberikan perusahaan besar kepada IKM," kata Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemendag Euis Saedah, Selasa (3/6/2014).
Menurutnya, hal tersebut berdampak baik, karena IKM tidak perlu repot untuk ber-ISO, mencari bahan baku, dan mengatur manajemen.
"Kalau bantuannya dalam bentuk seperti itu, maka untuk mengerjakan saja udah dikontrol dengan perusahaan besarnya, dan sudah jelas pasarnya," jelasnya.
Jadi, IKM tidak jadi pekerja tapi juga menjadi wirausaha yang sub dengan perusahaan itu. Menurutnya, perusahaan memiliki beberapa line production yang bisa dikerjakan oleh wirausaha IKM, hal tersebut akan menguntungkan perusahaan.
"Jika wirausahanya perlu dilatih, pihaknya yang akan memberikan pelatihan IKM. Tapi tentunya ini ada bagaian dari biaya perusahaan dari CSR untuk membangun ini, menjaga supaya mereka tetap berkualitas karena akan menguntungkan dan ini kemitraan yang saling untung tidak seperti charity," pungkasnya.
(Rizkie Fauzian)