JAKARTA — Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan pertumbuhan industri pengolahan nonmigas triwulan II bisa melebihi realisasi triwulan lalu yang sebesar 6,13 persen.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan bahwa realisasi pertumbuhan industri pengolahan nonmigas di triwulan I-2012 lebih rendah dibandingkan periode sama tahun lalu yang sebesar 6,83 persen. Namun, pertumbuhan triwulan pertama memang biasa terjadi demikian.
"Saya harapkan di triwulan II, industri bisa tumbuh melebihi triwulan satu. Kalau mau aman, harus di atas 6,13 persen. Saya kira banyak industri besar yang mulai membangun dan itu akan mempengaruhi pertumbuhan. Hingga akhir tahun ini, minimal bisa tumbuh seperti tahun lalu sekira 6,8 persen," ungkap Hidayat usai rapat dengan Komisi VI DPR RI, di Senayan, Jakarta, Senin (28/5/2012).
Menurut Hidayat, dia menginginkan industri tumbuh sebesar tujuh persen tahun ini. Namun, melihat situasi perekonomian di Eropa dan melemahnya nilai tukar rupiah dikhawatirkan akan menghambat pertumbuhan industri nasional.
"Saya berharap dengan situasi Eropa, makro kita harus hati-hati dan nilai tukar kita mulai melemah. Jadi kalau pertumbuhan triwulan dua meningkat dari 6,13 persen, saya sudah bersyukur," jelasnya.
Hidayat menuturkan, di triwulan II, sejumlah sektor industri masih diandalkan kontribusinya terhadap pertumbuhan industri pengolahan nonmigas seperti sektor besi dan baja serta makanan dan minuman.
"Baja mulai tumbuh lebih cepat dan makanan dan minuman bisa di atas 10 persen," tambahnya.
Sebagai informasi, Kemenperin mencatat, selama triwulan I-2012, sektor industri yang mengalami pertumbuhan tertinggi dicapai oleh industri pupuk, kimia dan barang dari karet sebesar 9,19 persen, minuman dan tembakau 8,19 persen, alat angkut, mesin dan peralatannya 6,23 persen, serta semen dan barang galian bukan logam sebesar 6,11 persen. Sedangkan sektor industri yang bertumbuh negatif adalah barang kayu dan hasil hutan lainnya yakni –0,86 persen.
Nilai investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) sektor industri di triwulan I-2012 mencapai Rp8,12 triliun dan penanaman modal asing (PMA) USD2,31 miliar.
Ekspor industri nonmigas selama Januari-Maret 2012 naik 2,74 persen yakni USD29,12 miliar. Sedangkan impor produk industri nonmigas naik 17,93 persen menjadi USD33,06 miliar.
Di sisi lain, Kemenperin berharap penahanan kontainer berisi bahan baku baja di sejumlah pelabuhan dapat diselesaikan pada pekan ini.
Menteri Perindustrian MS Hidayat mengaku pihaknya sudah bertemu dan membahas masalah tersebut dengan Menko Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri Perdagangan.
"Maksud saya yang melanggar aturan, tangkap saja. Bukan hanya berpotensi menurunkan, tapi sudah turun. Jadi harus minggu ini dibereskan," pungkasnya. (gna)
(Rani Hardjanti)