Pertamina Awasi Langsung SPBU di Kalimantan

Gina Nur Maftuhah, Jurnalis
Jum'at 01 Juni 2012 12:15 WIB
Ilustrasi Foto: Koran SI
Share :

BANJARMASIN - PT Pertamina (Persero) melakukan peninjauan ke SPBU yang telah menerapkan program pengawasan BBM bersubsidi melalui sistem Point of Sales (POS) yang memungkinkan setiap kendaraan tidak bisa mengisi BBM subsidi dalam beberapa waktu.

Direktur Utama Pertamina Karen Agustiwan melakukan peninjauan di SPBU 64.701.07 Lingkar Selatan, SPBU 64.701.04 yang berada di Jalan Sudirman, SPBU COCO 61.706.01 di Jl A. Yani KM 7.9, dan SPBU 64.706.02 Jl. A. Yani KM 14.

Sistem POS merupakan sistem yang akan mencatat semua transaksi BBM di SPBU, baik identitas kendaraan dan pelanggan, dan juga akan merekam dengan akurat jumlah pembelian pelanggan, volume, waktu, lokasi SPBU dan kewajaran pembelian. Data dan jumlah pembelian tersebut nantinya akan menjadi dasar pengawasan realisasi BBM bersubsidi.

"SPBU POS adalah komitmen Pertamina untuk mendukung program pemerintah. Setiap kendaraan yang mengisi di SPBU dengan menggunakan sistem Point of Sales ini akan dicatat data dan jumlah pembelian BBM subsidinya, sehingga ke depan pengawasan realisasi BBM subsidi akan lebih terdokumentasi," Ujar Karen dalam siaran pers di Jakarta, Jumat (1/6/2012).

Saat ini terdapat 25 SPBU POS yang siap beroperasi di wilayah Kalimantan Selatan. Sedangkan untuk total wilayah Kalimantan terdapat sekitar 110 titik SPBU untuk memonitor, dan merekam pembelian BBM Bersubsidi di setiap kendaraan tersebut.

Sebagai informasi, selain di Banjarmasin, peninjauan juga dilakukan di Pontianak, Balikpapan, dan Palangkaraya. Salah satu dari lima gerakan penghematan energi dan air yang disampaikan Presiden SBY adalah melakukan pengawasan distribusi BBM di Kalimantan. Hal ini terkait temuan BPH Migas yang menyebut bahwa Kalimantan sebagai pulau dengan konsumsi BBM subsisi terbesar. (gna)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya