Nunggak Bayar Utang, Mandiri Ajukan BLTA ke Meja Hijau

JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) terhadap PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat.

Hal ini dikarenakan, Mandiri menilai BLTA dinilai melanggar Perjanjian Kredit nomor KP-CRO/013/PK-KI/2009 (PK 013) yang telah ditandatangani Bank Mandiri dan BLTA.

Senior Vice President Special Asset Management Bank Mandiri Agus Sudiarto menjelaskan tahun 2009 lalu, Bank Mandiri memberikan fasilitas kredit kepada BLTA sesuai dengan PK 013. Namun Desember lalu, BLTA mengajukan permohonan pengalihan fasilitas kredit atas sisa utang sebesar Rp250 miliar kepada anak perusahaannya, PT Buana Listya Tama Tbk.

"Di Januari 2012, BLTA secara sepihak memutuskan untuk menghentikan pembayaran atas semua kewajiban pinjaman BLTA kepada seluruh kreditur untuk sementara waktu (debt standstill)," ungkap Agus dalam keterangan tertulis, Jumat (15/6/2012)

Kuasa hukum Bank Mandiri Junaidi Tirtanata menambahkan, pernyataan debt standstill yang dilakukan BLTA merupakan pernyataan sepihak tanpa melibatkan Bank Mandiri.

”Karenanya, Bank Mandiri tidak terikat pada pernyataan debt standstill BLTA yang diumumkan melalui siaran pers pada 26 Januari 2012 lalu,” jelas Junaidi.

Sejak 29 Februari lalu, BLTA tidak memenuhi kewajibannya membayar angsuran pokok pinjaman, sehingga Bank Mandiri kemudian memberikan somasi atau surat peringatan sebanyak tiga kali agar BLTA memenuhi kewajibannya tersebut tetapi  tidak ditanggapi dengan baik oleh BLTA.

Oleh karena itu, akhir Mei 2012, Bank dengan aset terbesar di Indonesia ini menyatakan bahwa BLTA telah melakukan tindakan wanprestasi.

“Syarat-syarat pengajuan PKPU sudah terpenuhi sesuai UU Kepailitan dan PKPU No. 37 Tahun 2004. Sekarang kami serahkan kepada pengadilan proses penyelesaiannya,” tandas Junaidi. (gna)

(Rani Hardjanti)