JAKARTA - Sepanjang tahun 2018, PT Berlian Laju Tanker Tbk (BLTA) mencatatkan laba bersih sebesar USD5,42 juta atau membaik dibanding periode yang sama tahun 2017 yang tercatat rugi bersih sebesar USD8,77 juta. Informasi tersebut disampaikan perseroan dalam siaran persnya di Jakarta, kemarin.
Melansir dari Harian Neraca, Senin (18/3/2019), sementara pendapatan perseroan tercatat sebesar USD24,93 juta atau turun 1,19% dibandingkan akhir Desember 2017 yang tercatat sebesar USD25,24 juta. Jika ditelusuri, pendapatan terbesar BLTA dari bisnis kapal kimia senilai USD21,37 juta, naik tipis dari 2017 sebesar USD21,36 juta, sementara sisanya dari kapal gas USD3,49 juta, turun dari 2017 sebesar USD3,82 juta. Padahal sebagai perbandingan, tahun 2017, BLTA juga mengalami penurunan bisnis kapal gas secara signifikan, dari USD9,10 juta pada 2016 menjadi USD3,82 juta pada 2017.
Baca Juga: IHSG Sepekan ke Depan Diprediksi Terkoreksi
Disebutkan, kontributor pendapatan terbesar (lebih dari 10%) masih dari PT Pertamina (Persero) North Cape Ventures Ltd yang masing-masing bernilai sebesar USD8,2 juta dan USD2,7 juta atau 32% dan 11% dari total pendapatan usaha konsolidasi BLTA. Adapun pada 2017, dua klien terbesar BLTA yakni Pertamina dan Shell Indonesia.
Baca Juga: IHSG Diproyeksi Berada di Kisaran 6.800 Sepanjang 2019
Sedangkan beban pokok pendapatan mengalami kenaikan 18,27% dari USD4,87 juta menjadi USD5,76 juta. Adapun kewajiban perseroan tercatat sebesar USD42,38 juta atau turun 14,45% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar US$ 49,54 juta. Sementara ekuitas perseroan tercatat sebesar USD28,96 juta atau turun 9,96% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar USD32,1 juta. Adapun aset perseroan tercatat sebesar USD71,34 juta atau turun 12,62% dibanding akhir tahun 2017 yang tercatat sebesar USD81,6 juta.
(Feby Novalius)