JAKARTA - PT Adaro Energy Tbk (ADRO) mengakui bahwa produksi batu bara pada semester I-2012 sudah mencapai 50 persen dari target atau 25 juta ton dari target sebanyak 50 juta ton pada tahun 2012.
"Produksi masih on the right track. Sampai dengan Juni ini sudah mencapai kira-kira 25 juta ton atau setengahnya dari target," kata Presiden Direktur Adaro Garibaldi Thohir di Pancoran, Jakarta, Minggu (17/6/2012).
"Sebanyak 20 persen dari produksi disalurkan untuk kebutuhan dalam negeri. Pada tahun lalu, Adaro berhasil memenuhi pasar dalam negeri sebanyak 11 juta ton batu bara dari produksi tahun lalu sebesar 47 juta ton, kalau untuk kebutuhan DMO (domestic obligation market) Adaro sudah lewat," tambah Garibaldi.
Dia tidak khawatir terhadap harga batu bara yang fluktuatif. Menurutnya, selama shale gas belum banyak diproduksi di negara ini, batu bara tidak akan kehilangan konsumen.
"Meski harga batu bara mengalami pasang surut, namun industri batu bara tetap akan berkibar setidaknya dalam 10 hingga 20 tahun mendatang. Selama shale gas belum diproduksi secara banyak di dalam negeri, batu bara tidak akan mati," tegas Garibaldi.
(Widi Agustian)