Semen Gresik Grup Gunakan Energi Alternatif Capai 8%

Nurul Arifin, Jurnalis
Senin 02 Juli 2012 16:21 WIB
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
Share :

SURABAYA - Seluruh anak usaha PT Semen Gresik Tbk (SMGK) melakukan penghematan pemakaian bahan bakar. Untuk mewujudkan hal itu, banyak menggunakan energi alternatif.

Saat ini perseroan tersebut telah menggunakan energi alternatif antara lima persen hingga delapan persen. Jumlah tersebut mampu mengurangi kebutuhan energi untuk produksi semen yang menyedot dua juta ton batu bara per tahun.

Direktur Utama Semen Gresik, Dwi Soetjipto, mengungkapkan strategi perusahaan untuk menjaga keberlanjutan lingkungan adalah bagian dari strategi untuk menekan biaya produksi. Saat ini, sebanyak 20 persen ongkos produksi perusahaan tersedot untuk kebutuhan energi. Sebab, untuk berproduksi menggunakan energi tidak terbarukan seperti batu bara. Oleh karena itu, penggunaan energi alternatif sangat mendesak untuk dilakukan.

"Untuk itu, perseroan juga mengganti batu bara berkalori tinggi menjadi batu bara berkalori rendah sehingga bisa lebih berhemat sekaligus menjaga keberlanjutan lingkungan," kata Dwi, Senin (2/7/2012).

Dia menambahkan, setiap tahun di internal perseroan digelar Semen Gresik Group Award on Innovation (SGG-AI). Program itu untuk memberikan penghargaan kepada kerpada berbagai program inovasi yang dilakukan diinternal Semen Gresik. Dengan inovasi yang ada, maka terjadi efisiensi anggaran mencapai Rp300 miliar-Rp500 miliar per tahun.

Salah satunya, penggunakan energi alternatif terjadi di Semen Padang. Di tempat ini sedang berjalan proyek Waste Heat Recovery Generation. Proyek ini memproduksi tenaga gas buang menjadi energi listrik. "Dengan cost yang semakin efisien, daya saing perseroan dengan sendirinya terangkat. Muaranya, profitabilitas perseroan bisa meningkat," tandas Dwi.

Dwi mencontohkan, pengelolaan energi alternatif yakni pengolahan sampah kota. Sampah tersebut diolah menggantikn bahan bakar batubara yang selama ini dipakai oleh perusahaan sebagai energi alternatif. Kondisi ini, juga sudah diterapkan di perseroan. Seperti menggunakan sekam padi, kulit mete, limbah tembakau dan Oil Sludge (Endapan sedimentasi pada dasar tangki penyimpanan akibat oksidasi proses yang dipicu oleh kontak antara minyak, udara dan air).

"Selanjutnya, kami berharap bisa menggunakan energi alternatif hingga 10 persen sehingga perusahaan dapat melakukan penghematan bahan bakar," jelasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya