JAKARTA - Nilai tukar rupiah beranjak menguat seiring positifnya pasar modal global. Alhasil, rupiah sukses menembus level psikologis Rp9.400 per USD dan sekarang berada di level Rp9.300-an.
Research Analyst Treasury Division BNI Apressyanti Senthaury menjelaskan, euforia pimpinan negara-negara Eropa mengindikasikan tekanan buat dolar dan sebaliknya menyokong pergerakan rupiah maupun mata uang Asia lainnya.
Apalagi membuka minggu ini, ekonomi domestik diramaikan oleh rilis data-data ekonomi dalam negeri. Data inflasi Juni yang lebih tinggi dari Mei juga tidak menghambat laju penguatan rupiah.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat angka inflasi pada Juni 2012 berada pada kisaran 0,62 persen. Angka tersebut, jauh lebih tinggi ketimbang inflasi di Mei sebesar 0,07 persen. Inflasi untuk tahun kalender 1,79 persen dan inflasi year-on-year 4,53 persen.
Rupiah, pada akhir perdagangan Senin (2/7/2012) menguat ke Rp9.401 per USD dibandingkan periode perdagangan sebelumnya Rp9.480. Menurut Bloomberg, rupiah ditransaksikan di level Rp9.400 per USD.
Sementara menurut yahoofinance, rupiah menguat menembus level USD9.390 per USD. Adapun kisaran perdagangan hariannya ada di Rp9.367-Rp9.406 per USD.
(Widi Agustian)