JAKARTA - Defisit neraca perdagangan Indonesia kembali mengalami defisit pada Mei 2012. Defisit pada Mei, tercatat sebesar USD485,9 juta. Meski demikian, defisit pada Mei menurun dibandingkan bulan sebelumnya.
"Ini merupakan bulan ke-2 pada 2012 Indonesia neraca perdagangannya mengalami defisit. Mungkin ini dikarenakan adanya berbagai kebijakan pemerintah," ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suryamin, kala ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (2/7/2012).
Suryamin melanjutkan, jika dilihat secara kumulatif neraca perdagangan dari Januari hingga Mei 2012 mengalami surplus sebesar USD1,52 miliar. Seperti diketahui, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan bahwa nilai ekspor pada Mei 2012 sebesar USD16,72 miliar, turun sebesar 8,55 persen dibandingkan Mei 2011.
Nilai ekspor dari Januari hingga Mei 2012 sebesar USD81,42 miliar yang naik secara 1,48 persen secara year on year (yoy) dimana dari nilai tersebut ekspor nonmigas sebesar USD64,26 atau naik sebesar 0,04 persen dibandingkan dengan tahun lalu dalam periode yang sama. Selain itu untuk nilai impor mei 2012 mengalami kenaikan sebesar 16,09 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu yaitu mencapai USD17,21 miliar.
Dia menambahkan dari periode Januari 2012 hingga Mei 2012 nilai impor mencapai USD79,90 miliar yang naik sebesar 16,62 persen dibandingkan tahun lalu di periode yang sama (yoy). Dari jumlah tersebut sebanyak USD61,65 miliar merupakan ekspor nonmigas yang juga mengalami kenaikan sebesar 17,39 persen secara yoy.
(Martin Bagya Kertiyasa)