JAKARTA - Pergerakan rupiah akhir pekan ini ditutup kembali melemah bahkan menembus level Rp9.400 per USD.
Berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia (BI), Jumat (6/7/2012), nilai tukar rupiah terhadap dolar berada di level Rp9.403 per USD atau melemah dibanding periode sebelumnya yang sebesar Rp9.383 per USD.
Selanjutnya, menurut yahoofinance, nilai tukar rupiah terhadap doar berada di level Rp9.386 dan diperdagangakan dikisaran Rp8.790-Rp9.660 per USD.
Samuel Sekuritas dalam risetnya menyebut, pasar global ditutup turun merespons pernyataan GubernurEuropean Central Bank (ECB) yang mengatakan penurunan suku bunga ECB memberikan dampak terbatas karena ekonomi uni Eropa sedang menuju resesi.
Dia menyatakan jika rupiah akan melemah berada di level Rp9.390-Rp9.410 per USD walaupun ada kemungkinan BI mengintervensi seperti biasa dilakukan pada akhir minggu.
BNI Treasury Research, Nurul Eti Nurbaeti juga menyatakan hal yang sama. Rupiah ditutup melemah di level Rp9.385 setelah bergerak di kisaran Rp9.330-Rp9.395 per USD. Dia menyebut, jika dolar mendominasi hingga menyeret rupiah dan terdepresiasi seiring pelemahan yang melanda riskier assets di tengah penantian keputusan cut rate Bank Sentral Eropa.
Hari ini rupiah potensi bergerak dengan kecenderungan konsolidasi. Sama halnya dengan bursa dalam negeri, mata uang rupiah pun terindikasi bakal tertekan oleh kepungan sentimen negatif pasar global dan regional. Terlebih aksi hindar risiko investor di tengah penantian data ketenagakerjaan AS nanti malam lebih menyokong dolar untuk menjadi pilihan jelang akhir minggu.
"Kendati langkah bank-bank sentral besar dunia memunculkan ekspektasi derasnya aliran dana asing masuk ke perekonomian domestik, namun bakal tertahan oleh kencangnya isu perlambatan ekonomi dunia yang cenderung memberikan pengaruh
buruk bagi emerging market," tandasnya. (nia)
(Rani Hardjanti)