Pemetaan Aset BUMN Butuh Rp12,5 T

Iwan Supriyatna, Jurnalis
Senin 09 Juli 2012 17:29 WIB
Ilustrasi. (Foto: AP)
Share :

JAKARTA - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana memetakan aset BUMN yang berada di Jawa dan Bali pada 2013 nanti. Guna melakukan pemetaan aset ini, maka kementerian BUMN memerlukan anggaran sebesar Rp12,5 miliar.

"Pemetaan aset di Jawa dan Bali merupakan lanjutan dari pemetaan yang dilakukan di Sumatera pada 2011 lalu. Pemetaan aset ini dilakukan untuk mendukung percepatan utilisasi portal aset BUMN," ungkap Menteri BUMN Dahlan Iskan, dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (9/7/2012).

Dahlan menyebutkan, terdapat enam BUMN sebagai pilot project pemberdayaan aset non produktif, yaitu PT Pertamin (Persero), PT KAI (Persero), Perum Bulog, PT Perkebunan Nusantara (Persero) II, PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), dan PT PPI.  Dari hasil inventarisasi sementara terdapat 587 aktiva tetap berupa tanah dan bangunan yang statusnya non produktif.

"Alternatif optimalisasi aset BUMN dapat dilakukan dengan cara pengembangan sendiri, kerjasama dengan pihak yang diutamakan dengan BUMN, dikerjasamakan dengan PT PPA (Persero) sebagai land banking, serta dijual kepada BUMN," terang Dahlan.

Dia menambahkan, pemetaan aset yang telah dilakukan di Sumatera bertujuan untuk mengetahui nilai pasar dan optimalisasi atas aset idle serta rekomendasi penyelesaian permasalahan legal.

"Hasil pemetaan aset pada 42 BUMN di Sumatera diperoleh keterangan total aktiva tetap sebanyak 46.632 unit dengan nilai wajar Rp20,46 Triliun yang terdiri dari tanah, bangunan, dan alat produksi utama. Dari jumlah itu, sekitar 853 aset idle," tuturnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya