Koperasi di Aceh Ekspor 20 Ton Kakao

Salman Mardira, Jurnalis
Kamis 16 Agustus 2012 17:07 WIB
Ilustrasi (Foto: Wordpress)
Share :

BANDA ACEH – Pusat Koperasi Kakao Aceh mengekspor 20 ton kakao yang dikumpulkan dari sembilan koperasi primer di tiga kabupaten. Ekspor ini adalah kali keduanya.

Direktur Yayasan Keumang Yusri Yusuf mengatakan hasil kakao yang dipasarkan tersebut dikumpulkan dari sembilan koperasi primer yang berada kabupaten binaan program yaitu Pidie, Aceh Utara dan Aceh Timur. “Kakao itu diekspor melalui sebuah perusahan di Medan,” kata Yusri, Kamis (16/8/2012).

Sebelumnya koperasi yang berpusat di Glumpang Tiga, Pidie itu juga sudah mengekspor 9,5 ton biji kakao Maret lalu. Menurut Yusri, Program Kakao Aceh yang didanai oleh Multi Donor Fund (MDF) telah bejalan dua tahun dan berakhir bulan ini. Koperasi ini juga telah banyak memberikan manfaat bagi masyarakat di tiga kabupaten binaan.

Petani kakao setelah dididik telah mampu meningkatkan produksi kakaonya yang rata-rata telah mencapai 1,2 ton sampai 1,5 ton pertahun perhektar.

“Dulunya petani hanya mampu menghasilkan 500 kilogram pertahun perhektar,” ujarnya.

Koperasi tersebut diharapkan mampu terus berkembang walaupun Program Kakao Aceh telah berakhir pendanaannya oleh MDF. Tetapi kata Yusri, Yayasan Keumang akan terus mendampingi petani dengan memberikan masukan-masukan kepada pemerintah daerah.

“Semua harus punya tekad yang besar, kita yang pertama di Aceh punya pusat koperasi kakao bahkan di Sulawesi pun serta bagian lain Indonesia, belum ada pusat koperasi kakao,” sebutnya.

Sembilan Koperasi Primer kakao dibawah binaan yayasan Keumang kemarin mendapat hibah masing-masing satu unit mobil Pick Up jenis Mitsubishi L-300 sebagai alat operasional koperasi.

Selain membentuk dan membina koperasi, Program Kakao Aceh juga memberikan berbagai pelatihan kepada petani di wilayah program, membantu petani lahan baru, serta memberikan berbagai peralatan berkebun. Total penerima manfaat program adalah 5.200 orang petani kakao yang juga anggota koperasi.

Wakil Bupati Pidie Muhammad Iriawan mengatakan program Kakao Aceh didanai MDF akan dijadikan model dalam pembinaan petani khususnya di Pidie.

“Pengalaman saya selama 21 tahun pernah bekerja di dinas koperasi, melihat tidak ada satupun koperasi di Pidie yang bertahan lama,” kata Iriawan.

Sebagai informasi, lahan kakao di Pidie luasnya 9.520 hektar dimana hampir sebagian besar layak disebut hutan kakao dan belum semuanya produktif. (gna)

(Widi Agustian)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya