MEDAN - PT PLN (Persero) menyatakan kesiapannya mengelola PLTA PT Inalum jika diperintahkan pemerintah. Bagi PLN, Inalum memiliki potensi cukup besar untuk pengembangan listrik di kawasan Sumatera Utara. PLN pun siap mengikuti proses untuk bisa mendapatkan kewenangan pengelolaan PLTA tersebut.
"Kami siap lahir batin jika ditunjuk. Soal dana juga siap. Setahu saya PLTA itu dibangun dengan dana USD250 juta atau dengan kapasitasnya luar biasa, mencapai 620 megawatt (MW). Kami pun akan mengikuti prosesnya," jelas Direktur Konstruksi PT PLN Persero Nasri Sebayang di Medan, Kamis (30/8/2012).
Nasri menyebutkan, dalam master agreement investasi, Jepang memang masih memiliki kesempatan untuk melakukan investasi tambahan. Namun, ia optimistis pemerintah akan mengambil alihnya, dan PLN akan diberikan kewenangan.
"Kontrak kerja sama Indonesia dengan Jepang dalam pengelolaan Inalum berakhir pada Oktober 2013. Memang masih mungkin Jepang berinvestasi, tapi jika melihat pernyataan pemerintah saya yakin pemerintah akan mengambil 58,9 persen kepemilikan perusahaan itu dari Nippon Asahan Aluminium. Sementara sebagai perusahaan negara, kami yang akan ditunjuk mengelola kelistrikan dari PLTA-nya," pungkasnya
Untuk diketahui, pemerintah telah menyiapkan anggaran mencapai Rp7 triliun untuk mengakusisi Inalum. Nippon Asahan sendiri masih berencana untuk memperpanjang kontrak di Inalum, namun belum ada pernyataan resmi terkait rencana tersebut.
(Widi Agustian)