MEDAN - Proyeksi pemerintah begitu optimistis dengan penjualan kuantitas penjualan Obligasi Retail Indonesia (ORI) sebesar Rp12 triliun, tapi ternyata tidak sepenuhnya terwujud. Setidaknya itulah yang terjadi di Sumatera Utara. Penjualan ORI Seri 009 yang diproyeksikan akan lebih besar dibandingkan ORI Seri 008 sebelumnya, justru mengalami penurunan cukup signifikan, sebesar 50 persen.
Asisten Manager Danareksa Sekuritas Medan Benjamin Gunawan mengatakan, rendahnya penjualan ORI Seri 009 ini, lantaran masyarakat menilai jika bunga yang ditawarkan ORI Seri 009 ini kurang menarik. Di samping itu, ruang penurunan suku bunga yang sangat kecil sekali, membuat banyak calon pembeli mengurungkan niatnya.
“Kalau di kita, penjualan ORI 009 ini, anjlok hingga 40 persen jika dibandingkan ORI 008. Saat ini penjualan ORI Seri 009 ini hanya sekitar Rp12 miliar. Padahal ORI Seri 008 lalu, penjualannya mencapai Rp20 miliar. Kita prediksi karena kurang bunga yang hanya 6,25 persen dinilai kurang kompetitif oleh konsumen, apalagi peluang penurunan harganya yang sangat kecil,” ujarnya di Medan, Senin (8/10/2012).
Meski demikian, Benjamin tetap optimistis target pemerintah dalam penyerapan dana segar dari masyarakat lewat ORI Seri 009 ini tetap akan tercapai. Pasalnya permintaan masyarakat akan investasi di obligasi ritel memang cukup tinggi.
“Meski ada penurunan, tapi target pemerintah bisa tercapai. Namun bukan karena kualitas produknya, tetap karena memang banyak yang ingin berinvestasi di retail ini tiga kali lebih besar dari dana yang dibutuhkan pemerintah. Jadi kalaupun turun 50 persen dibandingkan ORI seri 008, seperti yang kita proyeksikan, tapi target nasional akan terpenuhi,” jelasnya.
Sekedar Informasi, ORI Seri 009 ini ditawarkan pemerintah sejak 21 September hingga 5 Oktober 2012. Di mana tanggal penjatahan jatuh pada 8 Oktober dengan tanggal jatuh tempo pada 15 Oktober. ORI Seri 009 ini perunitnya dibanderal minimal Rp1 juta dengan pemesanan maksimum Rp3 miliar per orang.
Di samping itu, ORI Seri 009 yang ditargetkan dapat terjual hingga Rp12 triliun, pemerintah sebelumnya juga telah menjual ORI Seri 001 sebesar Rp3,283 triliun, ORI Seri 002 sebesar Rp6,233 triliun, ORI Seri 003 dengan nominal Rp9,367 triliun, ORI Seri 004 sebesar Rp13,455 triliun.
Ada pula ORI Seri 005 yang dijual sebesar Rp2,714 triliun, ORI Seri 006 sebesar Rp8,537 triliun, dan ORI Seri 007 sebesar Rp8 triliun. Sementara untuk ORI seri 008 target total penjualannya hanya Rp1 triliun lebih rendah, yakni dengan nominal Rp11 triliun.
(Widi Agustian)