Wajar Pertumbuhan Ekonomi RI 6,17%

Gina Nur Maftuhah, Jurnalis
Senin 05 November 2012 19:03 WIB
Ilustrasi (Foto: Corbis)
Share :



JAKARTA
- Pertumbuhan ekonomi kuartal tiga yang melemah di angka 6,17 persen dianggap wajar. Hal ini karena investasi langsung yang masuk ke Indonesia baru akan terasa tahun depan.

"Saya kira pertumbuhan ekonomi kuartal tiga yang 6,17 persen atau di bawah kuartal satu dan dua masuk akal karena ekspor melemah tajam," ungkap Pengamat Ekonomi dari BNI Ryan Kiryanto kepada Okezone, Senin (5/11/2012).

Selain itu, kontribusi investasi langsung (FDI) yang tinggi baru akan dirasakan manfaatnya pada kuartal berikutnya atau tahun depan. "Impor juga masih juga tinggi sehingga mempersempit surplus," jelas dia.

Namun, Ryan menilai, turunnya ekspor ternyata belum mampu ditopang oleh menurunnya impor. "Konsumsi domestik yang secara persentase juga menunjukkan penurunan," tandasnya.

Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal III-2012 berada pada kisaran 6,17 persen. Pertumbuhan ekonomi, menurun dari kuartal II-2012 yang sebesar 6,4 persen.

Kepala BPS Suryamin menjelaskan, sektor pendorong penurunan pertumbuhan ekonomi adalah pertambangan dan penggalian. "Pertambangan mendorong ke bawah, terjadi penurunan tambangan migas, turun, baik year-on-year (yoy), quartal-to-quartal (qoq), dan kumulatif to kumulatif," ujar Suryamin.

Suryamin mengatakan, untuk pertumbuhan q to q t,ertinggi yakni pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan sebesar 6,15 persen. Dia menambahkan, yang kedua tertinggi pengangkutan dan komunikasi 4,2 persen dan industri pengolahan 3,99 persen.

"Pertumbuhan secara yoy yang ditunjang oleh tertinggi pengangkutan dan komunikasi 10,48 persen," ujar Suryamin. (gna)

(Rani Hardjanti)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya