Banjir di Jakarta Picu Kenaikan Sembako di Medan

Wahyudi Aulia Siregar, Jurnalis
Senin 28 Januari 2013 17:29 WIB
Ilustrasi (Foto: Koran SI)
Share :

MEDAN - Sejumlah barang kebutuhan pokok (sembako) nyaris hilang dari sejumlah pasar di Medan. Kondisi itu didorong oleh perilaku para pengumpul sembako yang lebih memilih menjual barangnya ke Jakarta dengan harga yang lebih tinggi karena banjir yang menyerang ibu kota.

Pedagang sembako di Pusat Pasar Medan Asen Tan mengaku harus menaikkan harga sekira 10 persen dari harga normal untuk hampir seluruh jenis kebutuhan pokok seperti beras, gula dan terigu. Kondisi itu dilakukannya mengingat saat ini pasokan baru yang tidak masuk. Pedagang diakuinya hanya menjual sisa stok, dan harus bersiap membeli dengan harga lebih tinggi beberapa hari ke depan.

"Iya kita udah naikkan harga. Kalau seminggu lalu harga rata-rata beras Rp8,900-Rp10,500, sekarang kita naikkan Rp500-Rp1,500. Permintaan sebenarnya normal, tetapi karena pasokan enggak ada, kita khawatir nanti enggak bisa beli lagi kalau harga sudah tinggi. Makanya harga kita naikkan. Apalagi ini mau Imlek," ujarnya kepada Okezone, Senin (28/1/2013).

Kecenderungan pemasok sembako yang lebih memilih menjual barangnya ke Jakarta dibenarkan pemilik gudang sembako di Jalan Medan - Binjai Mei Hian. Dia mengaku permintaan dengan harga cukup tinggi berdatangan silih berganti dari Jakarta dan wilayah sekitarnya. Dia juga mengaku mendapatkan untung tambahan dari penjualan ke Jakarta.

Namun menurutnya stok masih cukup banyak dan belum ada kenaikan harga. Dia tidak mengingkari jika dalam kondisi saat ini, banyak pihak yang mencoba berspekulasi.

"Memang kita kirim agak banyak ke Jakarta. Harganya bagus. Lumayan lah dapat untung-untung tambahan. Tapi tipis kok sebenarnya. Kalau pasokan ke distributor enggak ada masalah, harga pun belum kita naikkan karena stok memang sudah sempat banyak. Kalau dibilang ada spekulan ya pasti ada lah, apalagi situasinya begini,"tandasnya.

Kondisi serupa diakui Distributor sembako di Pasar Sukaramai Medan Jansen. Menurutnya sejumlah distributor sengaja menyimpan barang meski berpeluang memperoleh keuntungan lebih. Pasalnya ada kecenderungan kekosongan barang yang berpotensi membuat harga sembako meningkat lebih dari 15 persen.

"Iya saya pun lebih memilih enggak jual karena dari beberapa berita yang kita dengar musim panen sudah mulai habis. Apalagi sekarang beberapa daerah juga kena banjir. Kalau pemasok bilang stok banyak, sampai kapan? Biasanya itu kan untuk stok gudang,"cetusnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya