Kenaikan Elpiji 12 Kg Membayangi Inflasi

Kuntadi, Jurnalis
Jum'at 22 Februari 2013 16:50 WIB
(Foto: Dede Kurniawan/Okezone)
Share :

YOGYAKARTA -  Kebijakan pemerintah menaikkan gas elpiji ukuran 12 kilogram, mulai pekan depan rawan menimbulkan masalah baru. Konsumen labil akan mudah beralih ke gas subsidi ukuran tiga kilogram. Aksi pengoplosan, juga cukup membayangi kebijakan ini. Belum lagi ancaman inflasi yang muncul.

Ekonom Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) Ahmad Ma’ruf, mengatakan kondisi perekonomian negeri ini di 2013 ini sangat bagus. Kebijakan menaikkan harga merupakan konsekuensi pasar. Namun hal ini juga cukup dilematis karena akan menimbulkan permasalahan baru.

Salah satunya, kenaikan ini akan menyebabkan daya saing bagi Usaha kecil dan menengah (UKM) menjadi menurun. Kenaikan harga elpiji akan menimbulkan efek domino, termasuk dalam sisi biaya produksi. Akibatnya mereka harus menaikkan harga jual produk, atau menahan upah buruh.

"Perilaku bahan bakar ini akan menimbulkan efek domino, dan melemahkan daya saing UKM kita," jelas Ma’ruf, Jumat (22/2/2013).

Menurutnya, kenaikan bahan bakar, selalu memberikan efek yang panjang. Dia sendiri sudah dua kali melakukan penelitian terkait kenaikan elpiji. Di samping itu, kenaikan itu juga rentan menimbukan spekulasi pengoplosan. Bisa saja pembeli mengoplos dari tabung subsidi dan mengisi ke dalam tabung 12 kilogram.

Pertamina, ujarnya, tidak bisa melakukan monitoring dan pengawasan terhadap distribusi gas 3 kilogram. Hampir di setiap warung kecil, dengan mudah bisa menjual dan mendapatkan. Kondisi inilah memudahkan bagi spekulan mengoplos. "Tidak mungkin Pertamina bisa melakukan pengawasan distribusi," tuturnya.

Dampak kenaikan elpiji juga akan berpengaruh terhadap nilai inflasi. Kenaikan elpiji menjadi varabel biaya produksi yang tidak rendah. Ini akan membuatharga melambung, dan ujung-ujungnya memberikan kontribusi terhadap inflasi.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya