Picu Disparitas Harga Elpiji, Segera Buat Skema Kebijakan

Dani Jumadil Akhir, Jurnalis
Minggu 24 Februari 2013 11:40 WIB
(Foto: Dede Kurniawan/Okezone)
Share :

JAKARTA - Rencana PT Pertamina (Persero) menaikkan harga elpiji 12 kilogram (kg) diperkirakan akan memicu disparitas harga antara harga gas elpiji 12 kg dengan gas 3 kg. Untuk itu, pemerintah diharapkan membuat sebuah skema kebijakan untuk mengatasi hal tersebut.

Pengamat Ekonomi Faisal Basri mengaku jika Pertamina benar-benar menaikkan harga elpiji 12 kg pada Maret ini, maka ada ruang disparitas harga dengan produksi bisnis elpiji 3 kg yang telah disubsidi pemerintah.

"Ya pokoknya diatur saja supaya disparitas tidak terlalu tinggi atau terlalu jauh. Kalau terlalu jauh ya industri besar juga beli gas 3 kg. Itu sudah hukum pasar," ujar Faisal kepada Okezone, di Jakarta, Sabtu 23 Februari.

Faisal menjelaskan, bila ada disparitas harga, dan akan timbul masalah. Masyarakat tentu akan ramai-ramai mengalihkan konsumsi penggunaan elpiji. Untuk mengatasi pengalihan konsumsi ini, Faisal berharap pemerintah memikirkan secara komprehensif dengan memastikan satu per satu akar permasalahan sehingga dapat dicarikan solusinya.

"Pasokan kan harus diperbaiki dan hal lainnya masih belum baik. Mending diperbaiki dulu satu-satu, jangan terlalu cepat ambil keputusan untuk menaikkan harga elpiji," tegas Faisal.

Sebelumnya, Pertamina memproyeksikan akan menaikkan harga gas Liquiefed Petroleum Gas (LPG) 12 kg tahun ini menjadi Rp95.600 per tabung atau naik sebesar Rp25.400 per tabung dari harga sebelumnya Rp70.200 per tabung untuk mengurangi kerugian pada tahun lalu.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Finance lainnya