JAKARTA - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menyebutkan total volume transaksi perdagangan obligasi konvensional di pasar sekunder pada kuartal I-2013 mencapai Rp40,19 triliun. Angka ini hanya naik tipis 1,29 persen, dibandingkan volume sebelumnya sebesar Rp39,68 triliun.
Menurut analis PT NC Securities, I Made Adi Saputra, kenaikan tersebut dikarenakan terjadi penambahan pada jumlah penerbitan obligasi pada 2012 lalu terbawa hingga 2013.
"Dengan bertambahnya jumlah obligasi yang diterbitkan, hal tersebut akan menambah likuiditas transaksi di pasar sekunder dan jumlah investor yang melakukan transaksi obligasi korporasi akan meningkat dengan pertimbangan tingkat imbal hasil yang menarik," katanya saat dihubungi di Jakarta, Jumat (5/4/2013).
Berdasarkan data BEI, rata-rata frekuensi mengalami penurunan 20 persen menjadi 1.810 kali per hari, dari 2.255 kali per hari. Menurut Made, para investor juga menahan diri masuk ke pasar sekunder obligasi karena inflasi dalam negeri yang naik akibat kenaikan harga bahan pangan pokok.
"Selain itu, imbal hasil obligasi korporasi juga belum terlalu tinggi namun masih lebih baik dari imbal hasil obligasi pemerintah," katanya.
Sekadar informasi, hingga kini, terdapat 15 surat utang dari 13 korporasi yang terbit pada kuartal I-2013, antara lain 11 surat utang melalui mekanisme penerbitan berkelanjutan, tiga seri sukuk, dan satu obligasi konvensional.
(Martin Bagya Kertiyasa)