SURABAYA - Ribuan Buruh dari kota Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Pasuruan dan Mojokerto kembali turun ke jalan. Mereka menuntut kepada Gubernur Jawa Timur Soekarwo untuk segera merekomendasi Upah Minimum Sektoral Kabupaten/Kota (UMSK).
Buruh yang tergabung dalam Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Jatim ini melakukan long march dari Jalan Basuki Rahmat menuju Gedung Negara Grahadi di Jalan Gubernur Suryo. Aksi kali ini mendapat pengawalan ketat dari pihak kepolisian. Pasalnya, pada hari yang sama berlangsung kongres APEC (Asia-Pacific Economic Cooperation).
"Kita kembali menuntut agar Gubernur segara menetapkan upah sektoral yang ditandangai Walikota dan Bupati. Tapi faktanya sampai hari ini belum ada rekomendasi apapun," ujar Rosi salah satu orator di depan parah buruh, Rabu (10/4/2013).
Dia menilai, kebijakkan Gubernur tidak berpihak kepada kaum buruh karena hingga saat ini tuntutan yang untuk mensejahterakan kaum buruh tidak terealisasi. Buruh ini mengaku tidak ada berencana untuk merusak suasana APEC. Namun perjuangan ini semata-mata untuk menuntut kenaikan upah sektoral.
Long march para buruh ini dikawal oleh Polrestabes Surabaya. seabanyak dua unit mobil water cannon disiagakan serta beberapa anggota dari Unit reaksi cepat (URC) dengan mengendarai motor.
Sementara itu, Kasatlantas Polretabes Surabaya AKBP Sabilul Alif mengatakan, karena masih dalam nuansa kegiatan APEC sejumlah pendemo diarahkan untuk melintas Jalan Gubernur Suryo. Untuk aksi kali ini, Polisi menyiagakan 600 Personel.
"Sistem pengamanannya terbuka dan tertutup untuk untuk mengatur jalanan yang akan dilalui para pengunjuk rasa," tuturnya di lokasi.
Rencananya, setelah aksi FSPMI ini ada elemen buruh yang akan melakukan aksi pada hari yang sama. Informasi yang dihimpun di lapangan, buruh tersebut dari Majelis Pekerja Buruh Indonesia (MPBI) Jawa Timur, akan kembali turun jalan untuk menuntut gubernur agar segera menetapkan UMSK tahun 2013 sekitar lima ribu massa. (wan)
(Widi Agustian)